JAKARTA - Politisi Partai Golkar tertua di DPR, Popong Otje Djundjund, menjadi pimpinan sementara dalam sidang paripurna yang digelar sejak Rabu 1 Oktober sore hingga Kamis dini hari.
Saat melakukan tugasnya, wanita yang di Fraksi Golkar sejak 1987 tersebut kerap mendapat cibiran bahwa tidak memihak dan berat sebelah bahkan akibat sikapnya empat fraksi memilih meninggalkan ruang sidang.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Di dunia politik hal itu tidak ada yang aneh. Untuk saya tidak pernah diambil hati saja, tetapi kalau di kehidupan sehari-hari itu lain ceritanya,” kata wanita yang kerap disapa Ceu Popong itu usai memimpin sidang di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Dia menilai, apa yang dilakukan semata-mata ingin menunjukkan hal terbaik dan tanggung jawab kepada konstituen yang sudah memilihnya.
“Pada prinsipnya saya berbuat yang terbaik dan banyak sebagai wakil rakyat. Ini untuk menunjukkan kepada rakyat yang kita wakili,” tuturnya.
Meski demikian, Ceu Popong mengimbau kepada anggota dewan untuk tetap bisa menahan diri. “Jaga emosi, jangan cengeng atau rapuh. Bagaimana kita bisa mewakili rakyat kalau kita sendiri tidak bisa menahan diri dan menjaga emosi,” pesannya.
(kem)