Share

Jokowi Sempat Usulkan Harga Premium Rp10 Ribu

Hendra Kusuma , Okezone · Selasa 30 September 2014 13:43 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 30 19 1046315 DzeVo3q1tf.jpg Presiden terpilih Joko Widodo. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akan naik sebesar Rp3.000 per liter pada November 2014. Kenaikan harga bahan bakar ini, diklaim sebagai sikap tegas dari Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Tujuannya ini untuk negara. Jadi enggak menghabiskan anggaran untuk bakar BBM saja," jelas Anggota Tim Transisi, Luhut Binsar Pandjaitan , di Kantor BPPT, Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Luhut menjelaskan, sebelum memutuskan untuk menaikan harga BBM subsidi, tim transisi telah lama menjalin diskusi dengan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi-JK untuk membahas besaran kenaikan.

Dia menambahkan, sebelum sepakat tentang besaran kenaikan, Jokowi berencana menyesuaikan harga BBM bersubsidi sesuai dengan harga keekonomian atau sebesar Rp10.000 per liter. "Namun saya katakan jangan karena ada inflasi tinggi," tambahnya.

Oleh karena itu, Tim Transisi mengusulkan kenaikan harga BBM subsidi di level Rp3.000 per liter, dan usulan tersebut disepakati dan Jokowi-JK siap menanggung semua konsekuensinya. "Kami sepakat Rp3.000 per liter, Pak Jokowi sepakat Pak JK sepakat. Ya sudah kami tetapkan besarannya," tukas dia.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini