LEICESTER – Manchester United takluk di tangan klub promosi Leicester City pada lanjutan Premier League pekan kelima. Berlaga di King Power Stadium, Setan Merah harus mengakui kehebatan tuan rumah, 5-3.
Anak didik Louis van Gaal sejatinya berhasil leading 1-3 hingga menit ke-57. Namun, entah mengapa justru tak berdaya saat pertandingan memasuki menit ke-60. Empat gol bersarang di gawang David de Gea yang masing-masing disarangkan, David Nugent, Esteban Cambiasso, Jamie Vardy, dan José Leonardo Ulloa.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Gelandang United, Juan Mata tak percaya nasib timnya akan berakhir tragis di partai ini. Padahal diakuinya bahwa laga kontra Leicester merupakan laga yang ia ditunggu-tunggu.
Mantan pemain Chelsea itu pun mengungkapkan keluh kesah hatinya lewat blog pribadinya, seperti dilansir The Sport Review, Senin (22/9/2014). Dalam blog-nya itu pula, Mata bertekad untuk memberi hasil sempurna di laga-laga selanjutnya.
“Usai sepekan menunggu, saya tidak membayangkan (pertandingan) akan berakhir seperti ini. Perjalanan pulang dengan menggunakan bus dari Leicester ke Manchester terasa begitu panjang.”
“Saya terus berpikir bagaimana kami kehilangan pertandingan, ini di luar kontrol. Ini benar-benar sulit untuk mencetak tiga gol tandang dan kembali pulang dengan tanpa poin.”
“Dalam perjalanan kembali ke Manchester, saya berpikir tentang apa yang telah terjadi dan merasa sangat kecewa sama seperti para fans yang menyaksikan langsung ke stadion.”
“Jujur, saya sangat menyesal bahwa akhir pekan berakhir dengan cara yang menyedihkan untuk kami dan juga para fans. Ada waktu sepekan untuk menganalisis apa yang terjadi dan belajar dari kesalahan agar tidak terulang kesalahan serupa.”
“Pada laga berikutnya, kami akan memainkan dua pertandingan berturut-turut di Old Trafford. Kami ingin menang untuk fans dan kami akan berupaya yang terbaik untuk meraihnya. Anda harus percaya itu!”
(FAP)
