Share

Zulkiram Tempuh Aceh-Surabaya Demi Wisuda Anak

Margaret Puspitarini , Okezone · Selasa 23 September 2014 10:13 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 22 373 1042756 J1i9wkDjUi.jpg Foto : Zulkiram Tempuh Aceh-Surabaya Demi Wisuda Anak/ITS
A A A

JAKARTA - Wisuda tidak hanya momen penting bagi mahasiswa. Prosesi tersebut juga dinantikan oleh para orangtua. Maka, tidak heran ketika para orangtua rela menempuh jarak yang jauh demi menyaksikan anak mereka mengenakan toga dan menyandang gelar sarjana.

Zulkiram Saleh, misalnya. Dia sengaja datang dari Lhoksumawe, Aceh untuk menghadiri prosesi wisuda sang anak di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Perjalanan selama 10 jam menaiki bus dan pesawat terbang Zulkiram terbayar ketika mendengar anaknya dinyatakan lulus.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Senang sekali rasanya melihat anak saya bisa menyandang gelar sarjana. Apalagi anak saya mendapat beasiswa Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidik Misi) yang sangat membantu proses pendidikan," kata Zulkiram, seperti dinukil dari ITS Online, Selasa (23/9/2014).

Zulkiram mengaku tidak pernah melarang sang anak untuk merantau hingga ke Kota Pahlawan. Terutama setelah mengetahui akreditasi ITS sebagai salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) favorit, dia merelakan anaknya menempuh pendidikan di Surabaya.

Perjalanan panjang juga dirasakan oleh Supriyadi. Pria asal Magetan itu rela menunggu beberapa jam di terminal untuk menghadiri prosesi wisuda anaknya. Sembari menitihkan air mata, Supriyadi merasa bersyukur anaknya bisa mengenyam bangku kuliah.

"Nggak nyangka, kalau seorang petani bisa punya anak seorang sarjana. Di balik segala permasalahan pendidikan di Indonesia, pemerintah ternyata tak menutup mata untuk memberi perhatian kepada dunia pendidikan," papar Supriyadi.

Dia berharap, ke depan, pendidikan Indonesia akan lebih maju. Demikian pula perhatian pemerintah terhadap anak yang belum mendapat akses pendidikan semakin meningkat. ''Salah satu gerbang menuju kesejahteraan masyarakat adalah melalui pendidikan,'' tutupnya.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini