Share

Pertaruhan Terakhir Megawati

Tri Kurniawan , Okezone · Minggu 21 September 2014 10:01 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 21 339 1042176 iQpvYwidH1.jpg Pertaruhan Terakhir Megawati
A A A

JAKARTA - Kongres PDIP untuk memilih ketua umum periode 2015-2020 akan menjadi pertaruhan terakhir Megawati Soekarnoputri.

Mega memulai regenerasi di luar partai dengan mencalonkan Joko Widodo pada Pilpres 2014, namun yang patut ditunggu akankah dia menyerahkan jabatan ketua umum ke kader PDIP yang lain. (Klik: Megawati: Pemilihan Ketum Adalah Hak Kongres Bukan Rakernas)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"PDIP telah memulai regenerasi dengan mencalonkan Jokowi di pilpres, termasuk di panggung daerah juga banyak regenerasi. Tapi regenerasi di luar harus diimbangi regenerasi di internal partai juga," kata pengamat politik CSIS, Arya Fernandes, kepada Okezone, Sabtu 20 September 2014 malam.

Menurut Arya, Mega sudah terlalu lama memimpin PDIP sejak 1993 (saat itu masih PDIP). Arya menilai, PDIP punya banyak kader untuk menggantikan Megawati. "Mega bisa jadi simbol partai," ungkapnya.

Jika Mega kembali bersedia menjadi Ketua Umum, lanjut dia, artinya proses regenerasi PDIP tidak tuntas. Regenerasi di luar, selain Jokowi, kader PDIP yang menjadi pemimpin sebut saja Rano Karno atau Ganjar Pranowo.

"Sebaiknya sejalan agar proses regenerasi tuntas. Ini akan jadi pertaruhan terakhir Mega apakah dia merelakan kursi ketua umum ke kader yang lain," terang Arya. (Klik: April 2015, Kongres PDIP Tetapkan Mega Ketum Lagi)

Arya melanjutkan, seharusnya Joko Widodo (Jokowi) tidak mendorong Megawati kembali mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PDIP. "Harusnya Jokowi mendukung salah satu kader dan mendorong regenerasi politik di PDIP," ujarnya.

Pernyataan Jokowi mendukung Mega menjadi Ketua Umum lagi, lanjut dia, tentu akan diikuti kader PDIP. Sebagai Presiden terpilih, Jokowi punya pengaruh kuat.

"Bagaimana pun, Jokowi adalah presiden terpilih. Semua orang akan merapat ke dia," cetusnya. (Klik: Jokowi Minta Megawati Pimpin PDIP 2015-2020)

Soal peluang Jokowi menggantikan Megawati, menurut Arya sangat mungkin. Namun, dia yakin Jokowi tidak akan mengambil kesempatan itu. "Kalau dia ambil, harus ada penolakan keras," pungkasnya.

(trk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini