Share

Mou Tantang UEFA Agar Lebih Galak

Ezha Herdanu, Okezone · Sabtu 20 September 2014 19:34 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 20 51 1042091 oSJbjtBvf8.jpg Jose Mourinho (Foto: Darren Staples/Reuters)
A A A

LONDON – Jose Mourinho belum puas melihat penerapan aturan Financial Fair Play (FFP) oleh UEFA. Menurut Mourinho, UEFA harus lebih ‘galak’ agar efek Financial Fair Play lebih terasa.

 

Aturan FFP sendiri mulai diterapkan oleh UEFA pada musim 2011-2012. Tujuan awal penerapan aturan tersebut merupakan agar klub-klub di Eropa lebih bijak dalam membelanjakan uangnya, terutama di bursa transfer dan juga dalam menggaji para pemainnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Sejak FFP diterapkan, UEFA telah menghukum sejumlah klub yang melakukan pelanggaran. Akan tetapi, yang paling mencuri perhatian ialah pada saat mereka menjatuhkan sanksi kepada Manchester City dan Paris Saint-Germain beberapa waktu lalu. UEFA mendenda City dan PSG masing-masing 60 juta Euro. Selain itu, kedua klub tersebut hanya boleh mendaftarkan 21 nama pemain di Liga Champions, dari jumlah normal 25 pemain.

 

Menurut Mourinho, hukuman semacam itu masih terlalu lunak dan tak akan menghentikan klub-klub kaya untuk menghambur-hamburkan uang yang mereka miliki.

 

"Semua orang tahu ada denda dan, kalau denda itu ada, ada kontrol juga. Tapi, apakah denda-denda itu adil? Saya pikir tidak. Dalam opini saya, hal pertama yang harus dilakukan adalah pengurangan poin dan pencabutan gelar," katanya,” ucap Mourinho dalam seperti dikutip Sky Sports, Sabtu (20/9/2014).

 

"Kalau Anda punya modal besar yang memungkinkan Anda untuk melanggar financial fair play, kalau Anda memenangi gelar dan kemudian Anda dihukum secara finansial, Anda akan terus melakukan hal yang sama," sambung pelatih berusia 51 tahun itu.

 

"Mereka akan mengurangi satu atau dua pemain dari skuat Anda di Liga Champions. Lalu, Anda punya 22 pemain, bukan 24. Tapi, kalau Anda menyatakan bahwa Anda akan memulai Liga Champions berikutnya dengan enam poin lebih sedikit, atau Anda tak akan bermain di Liga Champions edisi berikutnya dan akan turun ke Liga Europa, itu lebih serius," tuntasnya.

(fmh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini