MANCHESTER – Memiliki bakat sepakbola yang luar biasa di usia muda, tak cukup bagi seorang Adnan Januzaj mendapatkan lirikan dari sang pelatih, Louis Van Gaal untuk menjadi pemain yang bisa bermain secara reguler.
Bila melihat kiprah pemain asal Belgia ini, Adnan memang sudah membuktikan kapasitasnya sebagai pemain yang layak dijadikan proyek jangka panjang tim semasa kepelatihan David Moyes. Di musim perdananya bersama tim senior, dia mengemas empat gol dari 27 laga.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Namun, kini Manchester Merah sudah berubah era, kedatangan pelatih anyar, Louis Van Gaal seolah membatasi ruangnya untuk berekspresi di lapangan. Apalagi, lini serang United semakin sesak dengan kedatangan pemain sekaliber Angel Di Maria dan Radamel Falcao.
Meski tak memberi garansi posisi sebagai pemain inti, pelatih berpaspor Belanda itu terus meyakinkan Januzaj jika kesempatannya untuk menjadi tim inti bakal datang dan ia hanya perlu bersabar serta terus menunjukkan kualitasnya.
“Dia (Januzaj) harus bersaing dengan pemain lainnya yang juga bagus, itulah alasannya mengapa dia belum jadi starter secara reguler. Anda tak bisa menempatkan 15 pemain dalam skuad, hanya 11,” kata Van Gaal kepada Daily Star, Sabtu (20/9/2014).
“Dengan sistem saat ini, dia harus bersaing dengan banyak striker potensial. Saat kami memainkan 4-3-3, dia mungkin punya peluang tampil lebih besar, namun itu juga tergantung sistem yang kami mainkan. Saat saya mengubah sistem, dia bakal turun,” terangnya.
Follow @bola_okezone untuk info sepakbola terlengkap
(dae)
