JAKARTA - Kisruh di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin meruncing. Berawal dari saling pecat, kubu Romahurmuziy (Romi) bahkan melaporkan Suryadharma Ali (SDA) ke Polda Metro Jaya.
Kubu Romi menyatakan saat ini SDA tak lagi menjabat Ketua Umum PPP. Posisinya, sudah digantikan oleh Emron Pangkapi. Sementara, SDA masih bersikukuh memegang jabatan ketua umum, sebelum penyelenggaraan muktamar. Inilah yang membuat mantan Menteri Agama tersebut memecat Romi Cs dan menguasai Markas PPP.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Spekulasi muncul, digesernya SDA merupakan upaya PPP mengubah haluan dari pendukung Koalisi Merah Putih (KMP) ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kala (Jokowi-JK). Namun, hal tersebut dibantah oleh Koordinator Pelaksana KMP Idrus Marham.
"Siapa bilang mau keluar dari koalisi, kita solid. Persoalan internal itu bisa diselesaikan mereka dan tidak mempengerahui posisi politiknya secara kelembagaan di Koalisi Merah Putih," tegas Idrus kepada wartawan di Hotel Le Meridien, Jakarta, Sabtu (20/9/2014).
Menurut dia, baik SDA dan Romi ikut menandatangani piagam Koalisi Merah Putih. Sehingga, tak mungkin berubah haluan.
"Kita lihat petanya, Suryadharma Ali, ketua umum yang digugat adalah penandatangan piagam deklarasi Merah Putih dan Romi juga penandatangan. Jadi keduanya adalah pendukung, bahkan pelopor pembentukan Koalisi Merah Putih," paparnya.
Politikus Partai Golkar ini meyakini, PPP tetap berkomitmen mendukung KMP dan berjuang di luar pemerintahan Jokowi-JK. "Karena itu kami punya keyakinan siapapun nanti yang jadi ketua umum ke depan dengan mekanisme partainya, kami punya keyakinan mereka tidak akan goyah," pungkasnya.
(ded)
