JAKARTA - Keputusan Partai Demokrat untuk mendukung Pilkada secara langsung terus mendapat kritikan. Pengamat politik dari Sinergi Demokrasi untuk Masyarakat Demokrasi (Sigma), Said Salahuddin, menilai Demokrat mencla-mencle karena partai ini justru yang pertama mendukung pilkada via DPRD.
"Di antara seluruh partai, pertama kali yang mendukung pilkada melalui DPRD itu Demokrat. Tapi secara tidak resmi, atas inisiatif pemerintah yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). RUU tidak langsung itu inisiatif pemerintah. Melalui Presiden SBY yang dulu sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat, dan sekarang jadi ketum," ujar Said kepada Okezone, Jumat (19/9/2014) malam.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurutnya, keputusan Demokrat untuk mendukung pilkada secara langsung hanyalah akal-akalan dan semakin menunjukan bahwa Demokrat sebagai partai yang tidak konsisten.
Ada beberapa alasan yang diduganya sebagai dasar Demokrat mbalelo dari sikap awal. Pertama, adanya ketidakpuasan dengan Koalisi Merah Putih. "Atau boleh jadi memang ada kesepakatan tertentu yang dibuat antara Demokrat dengan koalisi pendukung Jokowi-JK," ujarnya.
"Tetapi pilkada langsung yang dia usung sudah benar. Saya mengritik Demokrat menca-mencle dalam menentukan sikap politik," tandasnya.
(teb)