BAGHDAD - Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) kembali merilis video terbaru. Kali ini, video tersebut menyertakan seorang sandera asal Inggris John Cantile.
Video menunjukan wartawan John Cantile dari Salford, Inggris sedang duduk dengan tenang dan membaca sebuah skrip yang telah disusun dan disiapkan untuk menceritakan kebenaran tentang Negara Islam (IS). Dirinya punĀ memproklamirkan gerakan itu. .
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Video ini adalah rekaman terbaru yang memunculkan seorang sandera asal Inggris. Sebelumnya ISIS telah mengeksekusi warga Inggris lainnya, David Haines.
Kini, CantileĀ mengungkapkan bahwa nasibnya saat ini ada pada tangan militan ISIS. Pemerintah Inggris tentunya harus bergerak cepat agar kejadian eksekusi terhadap Haines, tidak terulang kepada Cantile.
Video tersebut memiliki kualitas audio yang bagus serta pencahayaan yang baik, dengan menampilkan Cantile sedang menggunakan pakaian berwarna oranye, sebagaimana digunakan oleh para sandera lainnnya. Namun Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond belum melihatnya.
"Saya mendengar laporan adanya video yang baru dan dirilis melalui media sosial. Tetapi saya belum melihat video itu. Jelas kami akan melihat materi yang dirilisi di Internet," ujar Hammond, seperti dikutip Belfast Telegraph, Jumat (19/9/2014).
Dalam video tersebut Cantile mengatakan, "Saya tahu apa yang kalian pikiran, 'dia hanya melakukan ini hanya karena menjadi sandera, dia ditodong dan terpaksa melakukan ini', benar?"
"Benar saya adalah sandera. Saya seorang sandera dan itu tidak bisa saya pungkiri. Tetapi sepertinya saya diabaikan oleh pemerintahan saya sendjri. Nasib saya kini berada di tangan ISIS," tutur Cantile.
Cantile berjanji, dirinya akan membeberkan kebenaran tentang media Barat yang menggiring suara publik agar tercipta perang dengan ISIS.
Wakil PM Inggris Nick Clegg pun menegaskan bahwa pihak Kemlu Inggris akan memeriksa video tersebut. Mereka akan memeriksa asalnya dan keaslian dari video.
(faj)