Share

Untungnya Rupiah Melemah Versi Deputi Gubernur BI

Kurniasih Miftakhul Jannah , Okezone · Jum'at 19 September 2014 15:05 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 19 278 1041557 Y6SWNPJVqr.jpg Untungnya Rupiah Melemah Versi Deputi Gubernur BI
A A A

JAKARTA - Sudah dua hari nilai tukar Rupiah melemah melewati level psikologis Rp12.000 per USD. Pada perdagangan non-delivery forward (NDF) kurs rupiah berada pada Rp12.003 per USD. Sementara menurut data Yahoofinance, Rupiah berada di level Rp12.025 per USD.

Melihat kondisi tersebut, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara mengatakan pelemahan Rupiah juga memiliki sisi baik. Oleh karena itu, pelemahan tidak perlu ditanggapi berlebihan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kurs itu harus dilihat dulu, jangan melihat kurs lemah itu pasti jelek, kurs menguat pasti bagus, itu satu dulu prinsipnya," ungkapnya saat ditemui di Gedung BI, Jumat (19/9/2014).

Menurutnya, jika suatu negara mengalami pelemahan nilai tukar mata uang, maka hal ini dapat membuat impor turun. Di sisi lain, nilai ekspor dapat ditingkatkan. "Kalau kurs melemah itu impornya bisa turun, ekspornya bisa naik. Tidak otomatis, tapi bisa terjadi seperti itu," katanya.

"Kalau suatu negara sedang defisit neraca perdagangannya, defisit transaksi berjalannya, impornya lebih besar daripada ekspor, maka impornya perlu diperkecil, ekspornya perlu didorong," tambah dia.

Meski demikian, dia menilai bahwa kurs yang cocok untuk mendorong sektor ekspor adalah Rp11.600-Rp11.900 per USD. "Itu sudah kurs yang kalau menurut BI kurs cocok untuk menurunkan impor dan mendorong ekspor," tukas dia.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini