SINGAPURA - Masyarakat Indonesia nampaknya terlalu dimanjakan oleh subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari pemerintah. Padahal, BBM di negara lain harganya jauh lebih mahal, bahkan jika dibandingkan BBM non-subsidi milik Pertamina, Pertamax.
Seperti di Singapura, harga bahan bakar nonsubsidi di Singapura jauh lebih mahal dari Indonesia. Harga BBM Singapura hampir dua kali lipat dari produk Pertamax milik Pertamina.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Pantauan Okezone, Singapura, Jumat (19/9/2014), di SPBU Esso di jalan Harbour Front Singapura, penyesuaian harga di 17 September 2014 harga, Synergy 2000, BBM yang setara dengan Pertamax, dijual seharga 2,17 dolar Singapura per liter atau sekira Rp20.508 dengan kurs Rp9.451 dolar Singapura.
Sementara itu, bila dibandingkan dengan harga di Indonesia pertamax dijual dengan Rp11.200-an. Artinya, harga Synergy 2000 hampir dua kali lipat harga Pertamax milik Pertamina.
Sementara itu, untuk oktan 95, Esso menjual Synergy 5000 dengan harga 2,210 dolar Singapura per liter atau Rp20.886 per dolar Singapura. Berbeda dengan di Indonesia, Pertamina menjual pertamax Plus sekira Rp12.200-an/liter.
Sementara itu, untuk Sinergy Diesel Esso dijual dengan harga 1,650 dolar Singapura per Liter. Sedangkan, Synergy 8000 (oktan 98) dijual dengan harga 2,350 dolar Singapura per liter.
(mrt)