MUNICH – AS Roma sampai kapanpun diakui Mehdi Benatia, akan selalu punya tempat di hatinya. Tapi sayangnya, cintanya pada tim Serigala Kota Abadi itu hanya berbalas hinaan.
Benatia memaparkan bahwa sejak kepindahannya ke Bayern Munich, namanya acap diungkit-ungkit dengan kata-kata kasar oleh Romanisti – tifosi fanatik Roma, di mana paling banyak didapatinya via media sosial. Lebih jauh, Benatia juga merujuk pada pers yang turut membumbui friksinya dengan manajemen Il Lupi.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Pun demikian, bek internasional Maroko itu tak ingin ambil pusing, apalagi ‘cari ribut’ dengan membalas banjir hinaan yang menerpa dirinya. Benatia masih bisa fokus penuh membela Die Roten dan sama sekali tak jadi pikiran saat hendak terlelap.
“Media sudah melakukan semua hal buat kami sampai tiba di titik ini. Di Roma, saya punya banyak teman, saya menganggap diri saya sebagai fans berat klub, walau sekarang fokus saya sudah beralih pada Bayern Munich,” ujar Benatia.
“Saya menerima banyak hinaan dari mantan fans saya (Roma), saya digambarkan sebagai orang yang jahat. (Namun) saya bisa tidur dengan nyenyak. Kondisi saya baik karena saya berada di tim yang hebat,” lanjutnya kepada Sky Sport Italia, Kamis (18/9/2014).
Bukan watak Benatia untuk membalas keburukan dengan hal serupa. Kendati merasa sedikit pilu lantaran dihina fans yang pernah dicintainya, pemain berusia 27 tahun itu tetap senang terhadap start Roma di awal musim yang baik, serta mengharapkan yang terbaik ke depannya.
“Saya senang melihat Roma memulai musim mereka dengan sangat baik di Serie A dan juga di Champions League,” tuntas Benatia.
(raw)
