JAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan, ke-13 siswa SMA Negeri 70 Jakarta yang telah dikeluarkan dari sekolahnya akibat kasus bullying, akan mendapatkan sekolah pengganti.
"Ke-13 orang siswa ini sedang dalam proses pemindahan. Untuk delapan orang telah mengurus surat pindah, dua orang masih dalam proses dan tiga orang masih bersikeras tidak bersalah," ujar Lasro, saat dihubungi Okezone, Kamis (18/9/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Baca: Dikeluarkannya 13 Siswa SMAN 70 sebagai Pelajaran
Lasro melanjutkan, instansi pendidikan harus lembaga yang mengayomi, mendidik karakter, berbudaya dan bebas dari tindak kekerasan.
"Kalau yang tiga orang kami selidiki saja, kalau memang terbukti harus diberi sanksi keras dan sama seperti yang lain. Fungsi pendidikan harus ditegakkan," ucapnya.
Selain itu, menurut Lasro, peristiwa yang menimpa 15 orang siswa ini masih mungkin menimpa lebih banyak siswa. Namun, memang belum ada kepastian berapa banyak korban selain 15 orang tersebut. Oleh sebab itu, jika mereka tidak diberikan pelajaran maka hal ini bisa jadi terulang kembali.
"Sekarang bayangkan saja kalau kita diam, akan lebih parah ini terjadi. Memang dari awal ada kontrak bahwa sekolah melarang budaya bullying, tapi kami tetap fasilitasi mereka pindah sekolah di sekolah negeri," ungkapnya.
Baca: Kronologi Kasus Bullying SMAN 70
(fsl)
(rhs)
