CIANJUR - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menargetkan dalam penelitian situs megalitik Gunung Padang untuk mengembangkan kawasan edukasi.
"Targetnya, kita ingin membuktikan adanya peradaban budaya yang adiluhung atau peradaban yang bernilai tinggi. Setelah adanya pembuktian tersebut, diharapkan Situs Gunung Padang dikembangkan menjadi kawasan edukasi dan objek pariwisata, serta ekonomi di semua aspek kehidupan masyarakat," ujar M Nuh, dalam kunjungan kerjanya di Situs Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (17/9/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
M Nuh mengatakan, dalam segi pendanaan konservasi dan promosi, pihaknya tidak sendiri melainkan melalui lintas sektor, disinergikan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang menyangkut pariwisata dan budaya, kemudian menyangkut mineral di bawah tanah oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Selain itu, disinergikan juga dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Intinya, kita harus bersyukur bisa menyimpan peradaban budaya sepanjang melakukan eksperimen dugaan itu," ucap mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.
Kemudian, M Nuh melanjutkan, tidak hanya dari peneliti Tim Nasional terdiri dari Arkeolog dan Geolog saja yang bisa mendapatkan akses dengan mudahnya meneliti, tapi para peneliti dengan bidang yang lainnya pun juga bisa.
"Seperti Peneliti Farmasi bisa dibiayai sepanjang penelitiannya untuk mendukung kebijakan nasional, kita beri dukungan. Tentu ini kebijakan nasional, kalau mau bergabung silakan, kita terbuka," ungkap mantan Menteri Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) itu.
Selain itu, M Nuh menambahkan, di kabinet baru, dirinya yakin siapa pun yang akan melanjutkan pemerintahan baru, bisa diekspos pembiayaannya dari dana abadi pendidikan. (fsl)
(rhs)