Share

Guru SMP Hajar Siswanya hingga Terluka

Rohmat , Okezone · Kamis 18 September 2014 18:54 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 18 340 1041209 4srIfQylGK.jpg Penganiaya, Ilustrasi
A A A

TABANAN - I Nyoman Sunarta (47), seorang oknum guru SMP 1 Marga Kabupaten Tabanan, Bali, diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang muridnya sehingga mengakibatkan bibir robek dan dua gigi depan goyang.

Aksi kekerasan menimpa IGP AW (13) terjadi Rabu 17 September, sekira pukul 11.00 Wita di mana korban dipukul oleh gurunya.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kejadiannya di dalam ruangan kelas SMPN 1 Marga di Banjar Lebah Desa Marga," sebut Kapolres Tabanan, AKBP Dekananto Eko Purwono, dihubungi, Kamis (18/9/2014).

Karena kesakitan, siswa yang tinggal di Banjar Ole itu kemudian pulang ke rumah. Aksi pemukulan tersebut diungkapkan I Nyoman Alit Saputra kepada orangtua korban. Tak terima, orangtua korban langsung mendatangi sekolah dan bertemu kepala sekolah.

Dari pertemuan itu, Kepala sekolah berjanji mengambil tindakan tegas dan sanksi terhadap Sunarta. Kepala sekolah sudah minta maaf kepada orangtua korban.

Dari pengakuan korban, dia dipukuli gurunya dua kali menggunakan tangan kanan di bagian mulut depan kiri kanan. Akibatnya, bibir atas kiri luka robek dan dua buah gigi depan atas goyang, serta kepala terasa pusing.

"Hari ini, digelar pertemuan antara pihak sekolah, pelaku dan orangtua korban di Polsek Marga terkait tindak kekerasan itu," sambung Dekananto.

Orangtua korban ngotot, akan melanjutkan permasalahan tersebut ke proses Hukum. Polisi Jumat 19 September akan memanggil oknum guru itu untuk diperiksa

Kasus ini disesalkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Tabanan Putu Santika. Mestinya ada cara-cara yang lebih elegan untuk menangani siswa.

"Saya akan panggil kepala sekolah dan guru yang bersangkutan untuk mengetahui duduk persoalannya," imbuhnya secara terpisah.

(kem)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini