Share

Ini Bukti Jokowi Tak Bisa Lepas dari Parpol

Gunawan Wibisono , Okezone · Rabu 17 September 2014 07:27 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 17 339 1040175 17WfWfql65.jpg Joko Widodo
A A A

JAKARTA - Direktur Emrus Corner, Emrus Sihombing, menilai, pengumuman 34 menteri oleh Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu mencerminkan tidak bisa lepas dari peran partai politik (parpol).

Menurut Emrus, Jokowi yang menyebutkan kabinetnya nanti akan diisi oleh 16 kader dari parpol, semakin terlihat Jokowi inkonsistensi, lantaran masih akan ada kader-kader partai yang akan mengisi jabatan di kementrian.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Sangat tidak mungkin sesuatu kekuasaan itu tanpa didukung oleh kekuatan politik, supaya dapat dukungan tentu pasti ada kepentingan-kepentingan. Sebagai situasi realitas bahwa ada 16 dari parpol, nah ini suatu bukti bahwa memang Jokowi tidak bisa lepas dari pada kekuatan politik parlemen," ujar Emrus saat dikonfirmasi oleh Okezone di Jakarta.

Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) itu menambahkan, koalisi tanpa syarat danĀ  kepentingan di belakang hanyalah sebuah jargon politik dari mantan Wali Kota Surakarta pada saat kampanye saja. Buktinya, Jokowi masih memilih kader dari parpol tersebut.

"Adanya koalisi tanpa syarat saya pikir sangat diragukan, dan pasti ada syaratnya yaitu syaratnya kepentingan partai-partai yang mau bergabung pendukungnya yaitu dalam bentuk jabatan menteri itu," imbuhnya.

Sebelumya, presiden terpilih Jokowi sudah mengumumkan di pemerintahan periode 2014-2019 akan ada 34 kabinet kementrian.

Dikatakan Jokowi di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, pada Senin, 15 September 2014, dari 34 kursi kabinetnya mendatang akan diisi oleh, 18 tenaga profesional di luar parpol dan 16 profesional dari parpol.

(kem)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini