Share

Hanura Ingatkan Jokowi Jangan Asal Comot Calon Menteri

Gunawan Wibisono , Okezone · Rabu 17 September 2014 05:58 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 17 339 1040168 U9vhmFZ5vE.jpg Joko Widodo saat berada di Bundaran HI (Ilustrasi, Foto: Dede K/okezone)
A A A

JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) diingatkan untuk cermat dalam memilih “anak buahnya”.

Ini menanggapi pengumuman 34 orang yang akan bekerja di kabinetnya. Jokowi menyebut dari jumlah tersebut terdapat 18 profesional dari luar partai dan 16 tenaga profesional dari partai politik.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wishnu Dewanto mengatakan, kabinet Jokowi mendatang harus diisi oleh orang-orang yang dari segi kapasitas dan kapabilitasnya mumpuni. Artinya, Jokowi tidak melirik calon menterinya yang bayak bergaya seperti seorang saudagar.

"Sepatutnya Jokowi memprioritaskan figur yang siap berkorban, bukan sebatas menyumbangkan pemikirannya semata. Figur berkarakter berbeda dari kabinet yang sebelum-sebelumnya, sehingga kecepatan capaian pemerintah bisa teraih," ujar Wishnu.

Pria yang juga menjabat Ketua Umum PP Pemuda Hanura itu menambahkan, dalam memilih atau menyeleksi para menterinya, Jokowi harus mengedepankan kapasitas calon tersebut dari sosok kenegarawanannya.

Sosok tersebut dinilai akan menjadikan Indonesia maju, karena semua akan mengedepankan kinerjanya ketimbang bekerja demi urusan diri sendiri, kelompok, ataupun partainya. "Jangan lagi lemah dalam program kerjanya. Jadi, tidak seindah aslinya," jelasnya.

Selain itu, Jokowi juga dalam memilih orang-orang yang berada di dalam kabinetnya harus melihat pada rekan jejaknya, jangan sampai main asal comot tanpa melihat rekam jejak tersebut.

"Mereka harus bisa menjaga pemerintahan ini di tengah masyarakat. Artinya, harus seritme."

Wakil Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Infrastruktur itu melanjutkan, para menteri Jokowi mendatang juga harus memfokuskan dari segi kebutuhan Indonesia.

"Artinya, kebijakan, harus berorientasi meningkatkan sumber daya manusia, karena persaingan ke depan, sebab komunitas global sebelumnya sepakat dengan adanya perdagangan bebas. Misalnya, Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015. Jadi, ini kan bukan hanya pada saat kita persiapkan infrastruktur saja."

(kem)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini