Share

Plus-minus Kontestan Delapan Besar (Bagian-1)

Kukuh Setiawan, Koran SI · Rabu 17 September 2014 07:39 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 17 262 1040185 z43Y7bHGbv.jpg Logo ISL (foto: Ilustrasi Okezone)
A A A

MALANG – Tim-tim yang lolos babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) direncanakan bakal bertarung Oktober mendatang. Persiapan demi persiapan dilakukan demi mereparasi kelemahan di putaran pertama dan kedua silam.

 

Jeda antara putaran kedua dengan delapan besar yang cukup panjang menjadi problem tersendiri. Semua tim dihadapkan pada upaya mempertahankan konsistensi, baik secara organisasi tim maupun kondisi fisik pemain.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Sangat menarik mengamati bagaimana tim-tim delapan besar berjibaku selama Februari-September demi posisi terbaik di klasemen. Sudah pasti ada sisi plus atau minus yang dicatat pada periode tersebut. Diprediksi fase tersebut sedikit-banyak akan berpengaruh pada delapan besar.

 

Dimulai dari grup A yang dihuni Arema Cronus, Semen Padang, Persipura Jayapura dan Persela Lamongan, akan diulas kelebihan dan kekurangan tiap tim berdasar statistik, posisi di klasemen, konsistensi, bahkan kondisi mental sepanjang musim ini.

 

-Arema Cronus (posisi klasemen: 1)

Plus: Memiliki materi pemain yang mumpuni di semua lini dengan banyak pengalaman di tim nasional maupun level klub. Produktivitas memukau karena menjadi tim dengan koleksi gol terbanyak (49 gol) dan kebobolan paling sedikit (13 gol). Fighting spirit cukup tinggi, didukung suporter dengan loyalitas luar biasa yang akan mengikuti timnya bermain di mana saja. Konfidensi sangat memadai dan mencatat keseimbangan di laga kandang-tandang.

Minus: Sedikit menurun di putaran dua dan sempat kesulitan memenangkan laga kandang. Miskin variasi strategi atau kesulitan ketika mencoba meninggalkan formasi idola 4-3-3. Kapasitas pelatih Suharno masih perlu diuji di level penentuan.

 

-Persipura Jayapura (posisi klasemen: 2)

Plus: Grafik musim per musim sangat stabil dan konsisten di tangan Jacksen Tiago. Memiliki mental yang mapan sebagai juara bertahan. Bisa menutupi hilangnya aset berharga seperti Zah Rahan dan Otavio Dutra. Cepat, agresif dan sangat percaya diri. Sulit dikalahkan, baru menelan satu kekalahan di ISL musim ini atau paling sedikit dibanding tim lain.

Minus: Rekor kemenangan menurun dibanding musim lalu, lebih banyak menuai hasil imbang (9 kali). Penurunan performa striker, Boaz Solossa yang musim lalu menjadi top scorer, sejauh ini baru mengoleksi 6 gol.

 

-Semen Padang (posisi klasemen: 3)

Plus: Semen Padang sangat konsisten beberapa musim terakhir walau menjalani dua kompetisi berbeda yakni IPL dan ISL. Mental relatif mapan dan tidak minder. Memiliki tim solid walau tak bertabur bintang. Tangguh ketika menghadapi tim besar walau bermain di luar kandang, misalnya bisa menang di kandang Persib Bandung dan Arema Cronus. Materi pemain cukup kompetitif untuk ISL di semua lini. Tim peninggalan IPL dengan performa terbaik.

Minus: Lini serang Semen Padang kurang garang, gol terbanyak justru diciptakan gelandang Esteban Vizcara (10 gol). Masih sering hilang fokus di pertandingan-pertandingan yang seharusnya bisa dimenangkan.

 

-Persela Lamongan (posisi klasemen: 4)

Plus: Memiliki semangat juang tinggi, walau tak didukung pemain bintang. Relatif tanpa beban di babak delapan besar dan menjadi salah satu underdog. Tim lumayan solid di tangan Eduard Tjong walau tidak istimewa.

Minus: Labil, mental kurang tebal di pertandingan tandang. Masih lemah dalam merespons kekalahan dalam upaya untuk bangkit. Mengalami penurunan drastis di putaran dua lalu dan susah payah mencari kemenangan di laga home atau away. Satu-satunya kontestan delapan besar yang mengalami defisit gol (28-33). (bersambung)

(fir)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini