Share

Peggy Melati Prihatin Banyak Orang Tak Bisa Baca Alquran

Oris Riswan, Okezone · Rabu 17 September 2014 08:12 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 16 33 1040104 nSO5pR2EeV.jpg Peggy (Foto: Oris/Okezone)
A A A

BANDUNG - Peggy Melati Sukma mengaku prihatin dengan umat muslim di Indonesia yang mayoritas justru tidak bisa membaca Alquran. Padahal, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

"Prihatinnya bahwa Indonesia sebagai negara dengan pemeluk Islam terbesar di dunia, tapi data tahun 2013 kami dapatkan dari Susenas BPS itu mengatakan hampir 53 persen umat Islam di Indonesia itu belum bisa baca Alquran," kata Peggy di deMoss, Kota Bandung.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dengan kondisi itu, Peggy terketuk hatinya untuk melakukan sesuatu agar jumlah muslim yang tidak bisa membaca Alquran terus berkurang.

"Kebetulan saya punya gerakan nasional Amazing Muslimah yaitu gerakan membumikan Alquran, melakukan pelatihan baca Alquran untuk saudari-saudari muslimah yang enggak bisa baca Alquran," ungkapnya.

Di Bandung dan Jawa Barat, Peggy menggandeng deMoss (outlet baju muslim) dan Majelis Ta'lim Miskha untuk melakukan gerakan Amazing Muslimah.

"Mudah-mudahan Amazing Muslimah bisa melakukan aktivitas membebaskan buta Alquran untuk wilayah Bandung dan Jawa Barat," jelasnya.

Untuk memberantas buta aksara Alquran, Peggy mengakui itu bukan hal mudah. Ia pun mengajak banyak pihak untuk sama-sama mengurangi jumlah umat muslim yang tidak bisa membaca Alquran. Apalagi, gerakan Amazing Muslimah itu adalah gerakan nasional yang membutuhkan bantuan banyak pihak.

"Karena ini skalanya nasional maka saya tidak bisa bekerja sendirian, saya butuh bergandengan tangan dengan saudara-saudara saya," tutur Peggy.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk memberantas buta aksara Alquran adalah dengan melakukan pelatihan di sejumlah titik. Di Bandung, deMoss jadi sentral pelatihan. Tapi untuk wilayah lain di Indonesia, pihaknya juga melakukan sistem jemput bola untuk melatih kaum muslimah membaca Alquran.

(rik)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini