LAMPUNG - Video amatir kegiatan ospek di Universitas Lampung (Unila) menunjukkan kekerasan senior terhadap maba Fakultas Teknik (FT). Pihak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unila menilai kabar mengenai kekerasan itu belum jelas.
Selain itu pihak BEM Unila juga mendukung penyelidikan penuh atas dugaan kekerasan tersebut. Mereka meminta adanya bukti dari pengaduan tentang kekerasan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Kami mendukung orangtua mahasiswa untuk melakukan pengaduan jika benar adanya tindakan kekerasan. Pengaduan disertai dengan bukti dan saksi bukan isu atau fitnah," pernyataan pihak BEM Unila, dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Senin (15/9/2014).
"Jika memang terbukti adanya kekerasan kami siap melaporkan kepada pihak berwajib karena itu termasuk tindak pidana dan pelanggaran HAM," lanjut pernyataan sebut.
Pihak BEM Unila juga memperingatkan agar mahasiswa teknik yang menjadi tertuduh dalam kasus ini, untuk tetap bersikap tenang dan jangan terpancing dengan berita yang mereka anggap belum jelas.
"Mahasiswa teknik jangan terpancing dengan berita yang belum jelas dan tetap bersikap intelektual," sebut BEM Unila.
Sebelumnya, dalam video yang dirilis RCTI terlihat, para senior yang kebanyakan bertelanjang dada menyuruh maba berkepala plontos berjalan jongkok sambil dimarahi dan dipukuli. Para maba yang mengenakan jas almamater berwarna biru toska ini lalu disuruh tengkurap dan diinjak-injak para seniornya.
Korban kekerasan ospek mengadu ke orangtuanya, SS, yang ternyata dosen di Unila. Menurut penuturan orangtua korban, anaknya dipegang dan didorong-dorong oleh seniornya dalam ospek.
Pengakuan yang sama disampaikan YN, bibi salah seorang maba FT Unila yang jadi korban kekerasan dalam ospek. Menurut YN, keponakannya dipukul karena lemas setelah disuruh berdiri dengan satu kaki.
(faj)
