Share

Kegelisahan Mahasiswa RI di Singapura Terkait Mafia Minyak

Fajar Nugraha , Okezone · Senin 15 September 2014 11:02 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 15 373 1039124 glhByiom0n.jpg Website beranilawanmafia.com (Foto: www.beranilawanmafia.com)
A A A

JAKARTA - Ketika presiden terpilih Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla masih memimikirkan susunan kabinet, ada hal yang menggelitik mengenai masalah dugaan mafia migas. Mahasiswa Indonesia di Singapura pun mengambil sikap mengenai hal tersebut.

Pada Minggu 14 September 2014, sekumpulan mahasiswa Indonesia di Singapura merilis laman www.beranilawanmafia.com. Sedikit provokatif memang, tetapi sepertinya pencipta laman ini ingin mengingatkan yang baru untuk mengurusi masalah penting dalam bidang migas.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merupakan salah satu kementerian yang mendapat perhatian khusus dari Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi). Di mana, pemberantasan mafia migas menjadi program yang utama terkait keinginan Jokowi untuk mewujudkan kedaulatan rakyat di segala bidang sesuai amanah Pasal 33 UUD 1945," isi dari laman itu seperti disitat Okezone, Senin (15/9/2014).

"Sehingga, kami merasa perlu mengukur rekam jejak dan keberanian kandidat menteri di pos Kementerian ESDM untuk memberantas mafia migas dan mewujudkan kedaulatan di bidang energi," lanjut dari pembukaan laman tersebut.

Satu yang menjadi perhatian dari inisiator laman tersebut adalah mafia Migas tidak hanya para penyelundup minyak di perbatasan atau penimbun minyak saja. Menurut mereka ada mafia yang lebih besar dan berbahaya yaitu mafia migas internasional, sebuah persekongkolan jahat antara negara.

Tidak hanya itu, laman yang menunjukkan administrator bernama Putri Pertiwi ini mengusulkan empat nama yang cocok untuk memimpin Kementerian ESDM. Beberapa nama yang "ditawarkan" tidaklah asing.

Empat nama yang masuk kandidat mereka, antara lain, Ari H Soemarno, Poltak Sitanggang, Karen Agustiawan, dan pengamat migas Kurtubi.

(faj)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini