JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pada RAPBN 2015 berada di range 46 juta kl sampai 47 juta kl. Atau lebih rendah dibandingkan usulan pemerintah yang sebesar 48 juta kl.
Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo menuturkan, usulan BBM subsidi yang sebesar 48 juta kl ini diperlukan seiring pertumbuhan volume kendaraan di Indonesia yang terus bertumbuh.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurut Susilo, untuk kendaraan jenis mobil setiap tahunnya mencapai 1,2 juta kendaraan. Sedangkan untuk jenis sepeda motor bertambah 9 juta per tahunnya.
"Tetapi itu juga dengan perhitungan dengan tidak ada pengurangan konsumsi dengan menaikkan harga. Tidak ada wacana mobil pribadi plat hitam dilarang membeli BBM subsidi," kata Susilo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Susilo melanjutkan, jikalau pemerintah baru nanti melakukan kebijakan dengan menaikan harga BBM subsidi. Dapat dipastikan kuota BBM subsidi akan mengalami penurunan secara drastis dan tidak akan berada di level 48 juta kl.
"Kalau dikurangi enggak ada masalah tapi harus ada kriteria kita penuhi. Kita tetapkan wacana kita tetapkan dalam subsidi ini," tukas dia.
(rzy)
