JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (SDA) kembali bermanuver dengan memecat sebanyak 15 pengurus PPP yang dianggapnya telah melanggar AD/ART karena menggulingkannya dari tampuk tertinggi partai.
Tindakan tersebut menjadi rentetan panjang aksi saling pecat-memecat di internal partai berlambang kakbah tersebut. Sebelumnya, Sekjen PPP M Romahurmuziy (Romy) cs juga sempat memecat SDA akibat tindakannya yang mendukung pencalonan Prabowo Subianto secara sepihak.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan mantan Menteri Agama tersebut membuat malu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pernah mengangkatnya sebagai menteri. Terlebih lagi dengan statusnya sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan ibadah haji.
"SDA bikin malu SBY. Mungkin sesudah (kasus) korupsi, SDA justru mengharapkan dukungan dari publik untuk proses hukumnya (dengan melakukan berbagai manuver)," kata Hendri saat berbincang dengan Okezone, Minggu (14/9/2014).
Hendri menambahkan, SDA sebaiknya bisa legowo melepas semua status politiknya agar partai yang dipimpinnya itu bisa kembali berjaya.
"Mengundurkan dari jabatan politik itu akan sangat baik untuk dia dan buat partai. Menurut saya apa yang tejadi di PPP ini adalah dinamika politik di Indonesia," bebernya.
Dinamika itu bisa menjadi warning untuk pengurus partai lainnya bahwa pentingnya menjaga kondisi internal partai tetap harmonis agar tak saling adu jotos.(fid)
(ahm)