Share

Subsidi BBM Disarankan Mengalir ke Sektor Produktif

Kurniasih Miftakhul Jannah , Okezone · Sabtu 13 September 2014 10:49 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 13 19 1038536 mjrCvtL2Q8.jpg Subsidi BBM Disarankan Mengalir ke Sektor Produktif (Ilustrasi: Reuters)
A A A

JAKARTA - Anggaran subsidi energi terutama subsidi BBM, diharapkan bisa dialihkan untuk sektor pembangunan infrastruktur sekitar Rp50 triliun setiap tahunnya.

Pembangunan infrastruktur  itu antara lain infrastruktur transportasi untuk membangun jalan, pelabuhan, revitalisasi angkutan darat, laut, udara dan lain-lain.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Menurut Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) angkatan 49 Boedhi Setiadjid, pengalihan subsidi BBM untuk pengembangan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi infrastruktur di Indonesia yang saat ini baru sekitar lima persen menjadi 7,5 persen-10 persen dari produk domestik bruto. Dengan nilai itu, Indonesia baru akan dapat mulai menyamai investasi infrastruktur di India dan China.

"Subsidi BBM seharusnya dapat juga dipakai untuk pembangunan dan pengembangan infrastruktur logistik yang menjadi salah satu masalah utama dalam kelancaran arus barang," ungkap Boedhi dalam siaran tertulisnya, Sabtu (13/9/2014).

Infrastruktur transportasi Indonesia pada peringkat 61 dari 148 negara. Di antara negara ASEAN, peringkat infrastruktur Indonesia di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam. Hasil pengembangan infrastruktur diharapkan dapat mempercepat waktu transportasi dan meningkatkan produktivitas armada yang terkendala infrastruktur.

Boedhi mengatakan, selain dapat dialihkan untuk anggaran infrastruktur transportasi, subsidi BBM juga dapat dialihkan untuk anggaran pengembangan ekonomi kreatif.

“Seharusnya bisa diberikan sekitar Rp 20 – 35 triliun dari pengalihan subsidi BBM untuk ekonomi kreatif, diantaranya untuk membantu permodalan, pengadaan bahan baku, pembukaan akses pasar baik dalam dan luar negeri, bantuan aspek manajerial, dan lain-lainnya,” paparnya.

Menurut data Kementerian Perdagangan dan Kemenparekraf Tahun 2013 menyebutkan tercatat 11,8 juta orang terserap dalam lapangan kerja industri kreatif dan di antaranya mencakup 3,1 juta orang dalam industri kerajinan, 3,8 juta orang terserap dalam industri fashion, 167.000 orang dalam industri desain, 43.000 orang dalam industri arsitek, dengan total nilai Rp578 triliun dengan rincian fashion Rp164 triliun, kerajinan Rp84 triliun, desain Rp22 triliun, arsitek Rp11,5 triliun.

Sedangkan berdasarkan data statistik ekonomi kreatif yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan ekonomi kreatif pada 2013 mencapai sebesar 5,76 persen dan laju pertumbuhan nasional sekitar 5,74 persen. Sektor ini juga mampu menyedot tenaga kerja mencapai 11,872 persen dari total lapangan kerja nasional.

(rzk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini