Share

Kadin: Indonesia Sengsara kalau Harus Subsidi BBM

Kurniasih Miftakhul Jannah , Okezone · Kamis 11 September 2014 13:02 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 11 19 1037522 uGAiIo7nls.jpg Indonesia sengsara kalau terus subsidi BBM. (Ilustrasi foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Saat ini Indonesia memiliki beban anggaran subsidi yang sangat besar nilainya hampir menyentuh angka Rp400 triliun. Oleh karenanya, pemerintah harus melakukan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto menilai hal itu menjadi salah satu biang kerok permasalahan di Indonesia. "Makanya Kadin dari dulu anjurkan sudahlah subsidi BBM dihapuskan saja," tegasnya saat ditemui di Balai Kartini, Kamis (11/9/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini BBM bersubsidi banyak yang tidak tepat sasaran. Sehingga menguntungkan orang-orang yang seharusnya tidak mendapatkan biaya subsidi pemerintah.

"Bayangkan Rp1 triliun setiap hari kita buang tidak jelas manfaatnya, Anda pasti pernah mendengar yang manfaatkan subsidi BBM itu 70 persen orang yang mampu. Kemudian para penyeludup dan sebagainya, buat apa kita pertahankan terus?" katanya.

Selain itu, dia menilai langkah pemerintah untuk melakukan pemotongan dan penghapusan subsidi BBM dapat membuat perekonomian negara membaik. "Sekarang kita berpendapat ada pemahaman yang begitu keliru, kalau subsidi dihilangkan atau harga minyak ditingkatkan rakyat akan menderita, itu salah," tutur dia.

Menurutnya, jika anggaran BBM bersubsidi dialokasikan ke sektor lain akan sangat membantu masyarakat. "Kalau kita bisa hemat Rp1 triliun satu hari, itu akan lebih banyak manfaatnya kepada rakyat, Itu kan uang rakyat," tambahnya.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat mengubah mindset mengenai anggaran subsidi BBM. Menurut penghitungannya rakyat akan lebih menderita jika keputusan kenaikan harga BBM atau penghapusan subsidi BBM ditunda.

"Ini apa-apaan Indonesia membuang dana sebegitu banyak padahal butuh dana untuk pertumbuhan? Ini yang rakyat tidak pahami, pemahaman yang ada lebih banyak kalau subsidi ini dihilangkan atau dinaikkan rakyat akan menderita padahal rakyat akan jauh lebih menderita kalau ini di undur-undur atau di perlama," tukas dia.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini