Share

Mahasiswa UGM Jadi Pejabat Organisasi Internasional

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Rabu 10 September 2014 22:09 WIB
https: img.okezone.com content 2014 09 10 373 1037066 OLlbKESOSE.jpg Mahasiswa UGM Jadi Pejabat Organisasi Internasional (Foto: dok. UGM)
A A A

JAKARTA - Menduduki jabatan di organisasi kampus memang sudah biasa, tapi bagaimana dengan menjabat di sebuah organisasi internasional. Hal tersebut menjadi luar biasa karena tugasnya akan berinteraksi langsung dengan mahasiswa di berbagai negara.

Demikian yang dirasakan oleh dua mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang kembali menunjukkan partisipasinya di tingkat internasional. Kali ini, Sekar Ayu Woro Yunita dan Agiel Prakoso berhasil menduduki jabatan penting dalam Organisasi Mahasiswa Kehutanan Sedunia.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dalam pemilihan yang digelar saat simposium mahasiswa kehutanan internasional atau disebut International Forestry Student's Symposium (IFSS) di British Columbia, Kanada.

Sekar Ayu Woro Yunita dipercaya menjabat posisi sebagai Asia-Pacific Regional Representative (APRR) periode 2014-2015. Sedangkan Agiel Prakoso terpilih sebagai Liaison Officer IFSA untuk Food Agricultural Organization (LO FAO).

Sekar mengatakan, sebagai perwakilan IFSA kawasan Asia Pasifik, dia bertugas memimpin dan memantau seluruh komite lokal IFSA yang berada di wilayah Asia Pasifik. Selain itu, pada 2015, dirinya bertugas memimpin pertemuan mahasiswa kehutanan se-Asia Pasifik di Taiwan.

“Sebagai APRR, targetnya tahun ini mendirikan komite lokal baru di Jepang dan Selandia Baru,” ujar Sekar, seperti dilansir laman UGM, Rabu (10/9/2014).

Sedangkan untuk rekannya Agiel Prakoso, kata Sekar nantinya akan bertugas menjadi penghubung antara IFSA dengan FAO. Agiel akan bertugas mengirim delegasi IFSA ke XIV World Forestry Congress di Durban, Afrika Selatan pada September 2015.

Dalam simposium tersebut, keduanya juga mendapat kesempatan mempresentasikan usaha Indonesia dalam menangani pembalakan liar dan perdagangan kayu ilegal melalui Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Mereka melakukan presentasi di hadapan ratusan mahasiswa kehutanan dari 32 negara di dunia. (fsl)

(rhs)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini