Share

Mahasiswa UGM Manfaatkan Kaktus Centong Jadi Obat

Margaret Puspitarini , Okezone · Selasa 26 Agustus 2014 09:06 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 25 373 1029627 shtkuZyD6P.jpg Kaktus Centong Jadi Obat (Foto: UGM)
A A A

JAKARTA - Kaktus Centong merupakan vegetasi alami yang banyak terdapat di Pantai Samas, Yogyakarta. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui jika tanaman tersebut dapat diolah menjadi obat penyembuh luka.

Melihat potensi tersebut, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengubah kaktus centong menjadi gel penyembuh luka yang aman bagi kulit manusia. Kelima mahasiswa itu ialah Ruli Aulia, Nadira, Ditya Devale Rinenggo, dan Arief Budiyanto, serta Khairunnisa SY.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Pembuatan gel dimulai dengan mengekstrak terlebih dahulu kaktus centong. Kaktus sebanyak 1,5 kg dipotong durinya, dicuci kemudian dipotong dadu. Potongan-potongan tersebut kemudian diblender dengan air sebanyak 3800 mL.

"Setelah itu, hasilnya diidiamkan selama 24 jam. Larutan yang diperoleh disaring dan dibuang ampasnya lalu diuapkan selama 48 jam hingga pekat. Dari 1,5 kg kaktus diperoleh ekstrak sebanyak 100 gram. Kami memanfaatkan kaktus centong yang banyak tumbuh liar di Pantai Samas,” ujar Nadira, seperti disitat dari situs UGM, Selasa (26/8/2014).

Untuk mengetahui keamanan bahan, ekstrak kaktus terlebih dahulu diuji cobakan secara in vitro pada kultur sel fibroblast manusia. Setelah diketahui aman untuk sel kulit manusia, Nadira dan kawan-kawan melanjutkan penelitian dengan membuat sediaan gel ekstrak kaktus.

Sediaan gel sebanyak 100 gram dibuat dengan konsentrasi ekstrak 2,5 persen. Kemudia dilakukan uji secara in vivo pada tikus putih jantan jenis Rattus novergicus.

Dari pengamatan mikroskopis, diketahui gel kaktus centong dapat meningkatkan pembentukan kolagen, re-epitelisasi, pembentukan membrana basalis, serta pembentukan pembuluh darah baru pada luka. Di hari pengamatan ke delapan diketahui tikus yang diaplikasikan gel lukanya lebih cepat mengecil hingga 90 persen. Sedangkan yang tidak diberi gel penutupan luka hanya mencapai 80 persen.

“Dengan aplikasi gel ekstrak kaktus sel di jaringan yang luka bisa tumbuh subur dalam jumlah banyak untuk regenerasi kulit,” kata Ditya Devale.

Gel ekstrak kaktus centong ini telah teruji memiliki karakteristik sesuai dengan standar. Dari uji karakteristik, gel ini memiliki konsistensi gel dan sifat organoleptis yang baik, pH netral, bersifat homogen, serta mempunyai daya lekat, dan daya sebar dalam rentang normal.

“Penelitian ini masih memerlukan berbagai penelitian lanjutan  agar dapat digunakan pada manusia. Harapannya, ke depan gel ini tidak hanya sebagai penyembuh luka tetapi juga bisa dipakai untuk kosmetika,” tuturnya.

(faj)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini