Share

Produk Penelitian UGM Harus Dimanfaatkan Masyarakat

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Jum'at 22 Agustus 2014 11:03 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 22 373 1028270 2l61xEe7EF.jpg Produk Penelitian UGM Harus Dimanfaatkan Masyarakat (Foto: dok. UGM)
A A A

JAKARTA - Gama-CHA sebuah alat kesehatan untuk rekayasa jaringan tulang manusia berdasarkan penelitian dari Peneliti Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, tidak hanya mampu menyembuhkan tulang kurang dari dua bulan saja, tapi harga yang ditawarkan dari produk ini pun jauh lebih murah ketimbang dari produk kompetitor lain.

Menteri BUMN Dahlan Iskan pun secara langsung memberi ucapan selamat dan apresiasi kepada drg. Ika Dewi Ana sebagai peneliti UGM yang bisa menghantarkan produk penelitiannya bisa dimanfaatkan masyarakat luas.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dahlan bercerita awal lahirnya produk penelitian ini berawal dari kunjungannya ke UGM sekira 1,5 tahun lalu dan dia sempat menanyakan produk-produk penelitian UGM yang siap diproduksi oleh badan usaha milik negara (BUMN).

“Saya tagih terus menerus, bagaimana pelaksanaannya. Saya sangat senang diluncurkannya Gama-CHA, menunjukan bahwa kita bukan tergolong orang yang hanya ngomong saja, tapi bisa mewujudkan sesuatu,” ujar Dahlan, seperti keterangan tertulis UGM yang diterima Okezone, Jumat (22/8/2014).

Dahlan melanjutkan, yang tidak kalah penting semakin banyak hasil penelitian di bidang obat dan alat kesehatan dari penelitian kampus yang bisa diproduksi massal, maka bisa mengurangi ketergantungan impor produk alat kesehatan yang mencapai 90 persen.

”Harus ada yang berinisiatif seperti ini. Meski nanti saya tidak jadi menteri, saya akan tagih terus ke Direktur Utama (Dirut) Kimia Farma,” ucapnya.

Hal senada yang diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Ghufron Mukti. Dia mengungkapkan, produk sejenis dari hasil penelitian Ika Dewi Ana saat ini banyak didominasi produk dari Jepang dan Korea. Oleh karena itu, dia menyambut baik hasil karya inovasi dari peneliti UGM ini.

Lanjut Ghufron, kebutuhan produk yang berupa obat dan alat kesehatan saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat setelah diberlakukannya Jaminan Kesehatan Nasional. Hal ini bisa menjadi peluang bagi industri alat-alat kesehatan nasional.

”Kebutuhan obat dan alat kesehatan kian meningkat, ini harus ditangkap para peneliti, produsen dan para pemerintah daerah (Pemda). Sekarang, kebutuhan obat dan alat kesehatan naik dua hingga tiga kali lipat,” ungkapnya.

Selain itu, Wakil Rektor (Warek) Bidang Kerja sama dan Alumni UGM Prof. Dr. Dwikorita Karnawati menyebutkan saat ini ada delapan produk hasil penelitian UGM yang siap dipasarkan ke masyarakat. Untuk menyalurkan produk penelitian tersebut, UGM bermitra dengan pihak industri agar bisa diproduksi massal.

”UGM siap mengeluarkan delapan produk, enam produk herbal dan dua alat kesehatan. Dua alat kesehatan tersebut salah satunya Gama-CHA,” tuturnya.

Perempuan yang akrab disapa Rita itu menambahkan, tidak mudah bagi UGM untuk menghasilkan produk penelitian yang bisa diadopsi oleh industri, dan diproduksi massal seperti produk Gama-CHA ini.

"Namun, kami yakin dengan menjalin mitra dan meyakinkan pihak industri, produk-produk hasil penelitian UGM ini akan terus bisa dimanfaatkan masyarakat," tambahnya. (fsl)

(rhs)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini