Share

Kepala Sekolah Tampar Siswa di Depan Orangtua

Erie Prasetyo , Okezone · Jum'at 22 Agustus 2014 18:52 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 22 340 1028577 XYDEQMocqy.jpg Penganiaya, Ilustrasi
A A A

MEDAN - Gara-gara terlambat 15 menit tiba di sekolah, SRD siswa kelas V SD 068084 Medan Denai, mendapat penganiayaan. Anak berusia 11 tahun itu diduga ditampar kepala sekolahnya berinisial Zb dan dicubit guru piket berinisial AS.

SRD ditampar di bagian telinga kanan dan dicubit di bagian perut hingga memerah. Tak terima dengan perbuatan tersebut, ibu korban, ARM (45), didampingi suaminya, YNS (55), melaporkannya ke kantor Polsek Medan Area.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Kepada wartawan, SRD mengaku trauma dan takut kembali ke sekolah. Alasannya, dia takut bertemu kedua oknum pendidik tersebut. "Saya takut ke sekolah," ungkap SRD.

SRD menceritakan, sebelum kejadian dia tiba di pintu gerbang sekolah sekitar pukul 07.35 WIB. "Saya ditanya sama bu AS, 'kenapa terlambat?' Saya diam. Terus saya ditampar sama ibu kepala sekolah," kata SRD.

Saat kejadian, lanjut SRD, bukan hanya dia yang datang terlambat, tetapi ada lebih sepuluh anak. "Cuma aku yang ditampar dan dicubit," sambungnya.

Ibu korban yang juga bekerja di sekolah tersebut mengaku, menyaksikan sendiri putrinya itu dicubit guru piket dan ditampar kepsek.

"Saya lihat, anak saya dicubitin lalu ditampar. Jarak saya dengan kepala sekolah saat kejadian itu cuma lima meter. Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu," kata ARM, yang bertugas sebagai penjaga sekolah di SD tersebut.

Menanggapi pengaduan tersebut, Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Agus Sobarnapraja mengatakan pihaknya baru menerima laporan korban.

"Saya pelajari dulu ya. Nanti kalau benar adanya kejadian tersebut disertai bukti-bukti, akan kita tangkap tersangkanya," tegas Agus.

Sementara itu, AS saat dikonfirmasi via telepon seluler tidak mau mengomentari perihal laporan korban tentang pencubitan tersebut.

"Itu nggak masalah. Silakan saja selidiki, tanya kepala sekolah," katanya tiba-tiba memutus pembicaraan dan tak lagi mau mengangkat teleponnya.

Sedangkan kepala Sekolah berinisial Zb tidak menjawab telefon selulernya bahkan pesan singkat yang dikirim juga tidak dibalas.

(kem)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini