JAKARTA - Normalnya, rata-rata usia mahasiswa baru adalah 17-18 tahun bukan 14 tahun. Tapi itu tidak berlaku bagi Arya Bagus Kevin. Di usianya yang masih terbilang belia, Arya menempuh pendidikan di bangku perguruan tinggi.
Dengan demikian, Arya pun ditetapkan sebagai mahasiswa baru termuda di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ketika teman-teman sebayanya merasakan bangku SMP, Arya justru harus mengikuti perkuliahan di jurusan Teknik Sipil.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Ya senang sih, akhirnya diterima kuliah di UGM jalur ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN). Usia saya tepatnya 14 tahun, enam bulan, sembilan hari," kata Arya, seperti dikutip dari laman UGM, Selasa (19/8/2014).
Program akselerasi yang dilalui Arya selama SMP dan SMA membuat, pemuda bertubuh tambun itu bisa mengikuti perkuliahan di usia 14 tahun. Dia mengaku tidak menemukan kendala berarti, bahkan ketika menjalani pendidikan di SMA Negeri 3 Solo.
"Semua lancar-lancar saja, mengalir begitu saja. Yang mengenalkan program akselerasi orangtua dan saya terus merasa tertarik. Saya masuk SD di umur empat tahun", ungkap pemuda kelahiran Solo, 23 Februari 2000 itu.
Arya mengungkap, Teknik Sipil merupakan jurusan pilihan sekaligus arahan sang ayah, Aris Murtopo yang bekerja di Dinas Pekerjaan Karanganyar, Solo. Oleh karena itu, dia berharap dapat mengikuti dan menyelesaikan perkuliahan dengan baik.
"Saya memilih Teknik Sipil karena selama pembangunan di negeri terus berjalan, lulusan-lulusan teknik sipil akan terus digunakan. Ya, kalau cita-cita sih inginnya jadi menteri," ujar Arya malu-malu.
(rfa)
