JAKARTA - Pada abad ke-21, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakin bahwa kemajuan Indonesia bukan diukur dari jumlah konglomerat.
"Saya yakin seyakin-yakinnya. Namun diukur dari jumlah kelas menengah," ujar Presiden SBY saat Pidato Kenegaraan terkait Hari Kemerdekaan RI ke-69, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Kalau jumlah kelas menengah terus membesar, berarti kemiskinan otomatis menurun, karena yang masuk menjadi kelas menengah adalah dari golongan miskin yang berhasil mengubah nasibnya.
"Buruh tani yang menjadi pemilik lahan; karyawan yang menjadi manajemen; si miskin yang menjadi pengusaha, dosen atau pejabat," imbuh dia.
Karena itulah, kebijakan pembangunan harus terus mendorong pertumbuhan kelas menengah. Pemerintah melakukan dengan menjamin kemudahan berbisnis, dengan menganakemaskan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dengan membangun infrastruktur serta fasilitas pendidikan dan kesehatan yang memadai.
(rhs)