JAKARTA - Akhir-akhir ini Bank Indonesia (BI) terus gencar menggalakan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) atau Less Cash Society. Salah satu alasan BI melakukan gerakan ini adalah untuk mengurangi peredaran uang tunai.
"Saat ini uang yang beredar di Indonesia dalam bentuk tunai jumlahnya mencapai sekitar Rp500 triliun, setelah lebaran jumlah itu meningkat Rp550 triliun," ungkapnya, Kamis (14/8/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurutnya dengan menggerakkan program ini, peredaran uang tunai di Indonesia bisa ditekan dan juga bisa mengurangi biaya produksi cetak uang.
"Kalau uang itu bisa diringkas dalam bentuk nontunai, tentu keuangan negara akan semakin efisien. Banyak uang beredar biayanya sangat mahal, kita harus cetak, harus cetak, harus distribusi dan lainnya," jelasnya.
Dirinya berharap dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, GNNT akan semakin diikuti masyarakat. Sehingga penggunaan uang tunai dengan nominal kecil bisa dikurangi.
"Dengan e-money orang bayar kereta dan TransJakarta pakai e-money atau juga masuk tol pakai e-toll itu yang kita inginkan tidak pakai cash lagi, ini bisa mengurangi peredaran uang kecil dan efeknya menurunkan inflasi," tukasnya.
(rzy)