Share

Publikasi ke Jurnal Internasional Sama dengan Melamar Gadis

Margaret Puspitarini , Okezone · Minggu 20 Juli 2014 19:11 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 20 373 1015457 smDiPaTC54.jpg Publikasi ke Jurnal Internasional Sama dengan Melamar Gadis (Ilustrasi : Reuters)
A A A

JAKARTA - Untuk mempublikasi hasil riset dalam sebuah jurnal ilmiah. Apalagi ketika jurnal tersebut bertaraf internasional. Pengalaman itu pula yang dirasakan Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Abdul Rohman ketika akan mempublikasikan hasil penelitiannya.

Perjuangan Abdul untuk mempublikasikan hasil risetnya di berbagi jurnal bertaraf internasional tentu tidaklah mudah. Sulung dari enam bersaudara itu mengaku sempat mengalami kesulitan mendaftarkan artikelnya di jurnal-jurnal tersebut bahkan lebih sering ditolak.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Namun, Abdul tidak pernah putus asa. Dia pun tetap berusaha memilih mempublikasikan hasil risetnya di jurnal-jurnal berpengaruh dan berdampak besar pada kemajuan ilmu pengetahaun dan teknologi.

Usahanya berbuah manis. Penelitian Abdul berhasil terpublikasi melalui International Journal of Food Properties, International Food Research, Journal of  the American Oil Chemist Society, Global Journal of Pharmacology. Berbagai jurnal tersebut, kata Abdul, ada di Amerika Serikat

“Publikasi di jurnal itu seperti melamar anak gadis. Naskah artikel publikasi saya sering ditolak, dikomentari, lalu diperbaiki sampai 3-4 kali, kadang baru diterima,” kenang Abdul, seperti dilansir dari laman UGM, Minggu (20/7/2014).

Meski begitu, tidak semua jurnal-jurnal tersebut menolak naskah publikasinya. Beberapa jurnal bahkan langsung menerima dan mempublikasikan hasil penelitian pria kelahiran 1977 itu.

“Kalau dulu beberapa kali ditolak, sudah terbiasa. Bagi saya jangan hanya puas hanya sampai dipublikasi, namun bagaimana publikasi itu makin berkualitas dan makin banyak disitasi,” imbuhnya.

Impian Abdul pun tercapai. Hasil penelitiannya yang dipublikasi melalui berbagai jurnal internasional itu banyak disitasi oleh peneliti dari manca negara, seperti Malaysia, Spanyol, dan Afganistan. Bahkan, dia mendapatkan penghargaan ProSPER.Net Young Scopus Scientist Award untuk kategori bidang pembangunan pertanian berkelanjutan dan dinobatkan sebagai peneliti terbaik se-Asia Pasifik.

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini