Share

Riset Tinta Cumi Mahasiswa UGM Kembali Raih Penghargaan

Margaret Puspitarini , Okezone · Senin 14 Juli 2014 16:04 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 14 373 1012548 whJRf1XTSi.jpg Foto : Riset Tinta Cumi Mahasiswa UGM Kembali Raih Penghargaan/UGM
A A A

JAKARTA - Masih ingat dengan riset tinta cumi sebagai obat anti kanker karya mahasiswa Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta? Setelah mendapatkan penghargaan di Malaysia pada April lalu, penelitian lima sekawan itu kembali meraih apresiasi pada ajang internasional yang bertajuk International Young Inventors Award (IYIA) 2014.

Dalam ajang yang berlangsung di Jakarta pada Juni lalu itu, Riswi Haryatfrehni, Rahadyan Aulia, Afra Meilianda, Ni Wayan Erly S D, Immanuel Sanka, Muhammad Ali Fikry, dan Nungke Diah meraih Gold Prize serta Special Award.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

IYIA 2014 diadakan oleh Association of Young Innovators and Scientist Indonesia (AYISI) bekerjasama dengan Inotek dan Kemenristek Indonesia. Pertemuan internasional para peneliti muda ini dihadiri ratusan peserta dari 11 negara meliputi Indonesia, Malaysia, Taiwan, Korea, Polandia, Thailand, Romania, Mesir, Kroasia, Krygyztan, dan Kanada.

“Dalam kesempatan tersebut, tim tinta cumi berhasil mendapatkan Gold Prize serta Special Award dari Association of Polish Inventors and Rationalizers,” ujar Immanuel Sanka, seperti dinukil dari situs UGM, Senin (14/7/2014).

Sanka menjelaskan, tinta cumi yang dimaksud adalah cairan hitam yang keluar dari tubuh cumi-cumi yang bersifat alkaloid. Meski baru dalam tahap penelitian, riset ini mencoba memanfaatkan tinta cumi sebagai obat anti kanker lewat pengujian sel kanker yang diuji secara in-vitro pada sel makrofag dan pengujian aktivitas fagositosisnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, riset tersebut masih memerlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui manfaat lain dari tinta cumi. “Pengembangan pengujian tinta cumi masih terus dilakukan untuk mengetahui berbagai manfaat lainnya,” paparnya.

Menurut Sanka, tim riset tinta cumi juga berencana melakukan kolaborasi riset mengenai potensi lain dari tinta cumi. Apalagi tinta cumi juga belum banyak dikaji di Indonesia terutama di bidang biomedis.

Keberhasilan lima mahasiswa tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM, Budi Setiadi Daryono. Dia berharap, mahasiswa terus berperan dalam mengkaji semua potensi sumber daya hayati di Indonesia sebagai bahan inovasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang nantinya bisa diarahkan untuk kesejahteraan manusia.

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini