JAKARTA - Jumlah penduduk miskin per Maret 2014 naik sekitar 110 ribu. Data tersebut dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS), dibandingkan penduduk miskin pada Maret 2013.
Kepala BPS Suryamin menyatakan jumlah penduduk miskin per Maret 2014 tercatat mencapai 28,28 juta orang atar 11,25 persen dari jumlah total penduduk. Angka ini, ungkapnya, naik jika dibandingkan dengan perolehan pada Maret 2013 yang tercatat sebanyak 28,17 juta orang.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Dibandingkan dengan perolehan September 2013 angka kemiskinan menurun sebanyak 320 ribu orang. Persentasenya pun turun dari 11,46 persen menjadi 11,25 persen," tuturnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Dia mengatakan, kenaikan angka kemiskinan sebesar 110 ribi orang dalam perbandingan dengan Maret tahun sebelumnya lebih didorong oleh laju pertumbuhan penduduk yang ternyata tercatat lebih cepat bergerak.
"Selain itu, Maret tahun ini kan itu ada penundaan masa panen karena kondisi cuaca ekstrem waktu itu," ujarnya.
Suryamin menjelaskan, berdasarkan data sejak tahun 2010, grafikĀ angka kemiskinan terus bergerak menurun walaupun hanya dalam kapasitas kecil. Menurut dia, terdapat beberapa kesulitan dalam upaya menurunkan penduduk miskin saat ini.
"Sejak tahun 2010 ada penurunan tapi landai. Penduduk miskin sekarang susah diturunkan secara drastis. Harus ada perlakuan khusus seperti yang dilakukan melalui bansos dan lain-lain," imbuhnya.
Dia juga mengungkapkan, inflasi sepanjang September 2013 - Maret 2014 yang tercatat mencapai 2,31 persen dan harga beberapa komoditas yang terus menurun, ikut mendorong penurunan angka kemiskinan dalam perbandingan dengan September lalu.
"Faktor lainnya itu, upah tani yang naik sepanjang September 2013-Maret 2014 sebesar 4,52 persen serta penghasilan petani yang juga tercatat naik dalam periode tersebut sebesar 0,61 persen," tukasnya.
(rzy)