Share

Jaga Inflasi, BI Berikan Wejangan ke Kementan

Dani Jumadil Akhir , Okezone · Kamis 19 Juni 2014 10:45 WIB
https: img.okezone.com content 2014 06 19 457 1001021 PNXRYOoIlZ.jpg Jaga Inflasi, BI Berikan Wejangan ke Kementan (Deputi Gubernur BI Ronald Waas dan Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan : Okezone)
A A A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyerahkan buku Panduan Replikasi Klaster Komoditi Unggulan Dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan kepada Kementerian Pertanian (Kementan). Hal ini dilakukan BI agar menjaga beberapa komoditi yang menyumbang inflasi.

Penyerahan buku panduan ini dilakukan oleh Deputi Gubernur BI Ronald Waas dan diterima oleh Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan di Gedung Serba Guna BI, Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Rusman mengatakan, peranan BI sangat penting karena  turun ke lapangan menjadi mitra yang baik bagi petani melalui pengembangan klaster pertanian. Selain itu, BI juga ikut membangun pertanian dengan memberi edukasi kepada petani.

"Cara bagaimana akses pembiayaan, kedua di sana juga ada capacity building, bagaimana melakukan praktik pertanian, dan bagaimana menjual itu dengan baik," ucap Rusman.

Rusman menambahkan, terkait perluncuran panduan replikasi kluster komoditi unggulan ini cukup penting walaupun secara signifikan belum dapat menjawab secara pasti, pasalnya panduan ini tidak bisa diterapkan di masing-masing daerah.

"Saya tidak dalam posisi optimistis dan pesimistis, tapi idealnya buku yang baik ini saya optimistis ini bentuk bagus, tapi persoalan replikasi ini kalau BI terus menyebar ke mana-mana pasti mudah replikasi. Tapi kalau tidak, di lapangan  kelembagaan petani perlu kelembagaan lebih baik lagi," paparnya.

Menurut Rusman, jika ada kelompok tani yang bersama-sama akan ada berbasis kepentingan ekonomi bersama, pasalnya saat ini ada kelompok tani, tapi baru tataran paguyuban.

"Belum berbasis kepentingan ekonomi bersama, maka kami pernah wacanakan Badan Usaha Milik Petani (BUMP), sehingga transaksi mudah oleh perbankan, dibanding sekarang satu per satu petani," sambungnya.

Deputi Gubernur BI Ronald Waas menambahkan, dengan adanya panduan ini dan sukses di daerah A akan mentransfer ke daerah lain dan ini adalah bentuk kewajiban BI sebagai petugas menjaga inflasi dari beberapa komoditi unggulan.

(rzk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini