JAKARTA - Kawasaki KLX50L menggunakan roda lebih besar dibanding pendahulunya. Jika KLX150S menggunakan roda depan 19 inci dan 16 inci di belakang, KLX150L mengaplikasi roda depan alumunium berukuran 21 inci lebar 1.60 sedang belakang 18 inci dengan lebar 1.85.
Ukuran baru ini tentu berpengaruh terhadap performa khususnya dalam hal kenyamanan berkendara. Untuk menguji ketangguhan model baru ini, Okezone sengaja membawa motor berkelir ini ke alam sesungguhnya dengan cara menuruni bukit di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Bersama seorang rekan yang juga pengguna KLX150S, kami berdua berboncengan melintasi jalan setapak. Awalnya berjalan mulus karena permukaan tanah keras, namun saat melewati jalan berlumpur motor ini kesulitan menembusnya dalam kondisi berboncengan. Saya pun memilih turun mengingat medannya cukup sulit dan berbahaya.
Sukses melibas jalan berlumpur kini dihadapkan dengan jalan berbatu. Kemampuan kaki-kaki KLX150L pun diuji di medan yang dipenuhi batu kali dengan ukuran bervariasi. (baca: Sensasi Duduk di Atas Kawasaki KLX150L)
"Suspensinya terasa lebih empuk dan lebih gampang buat loncat (wheelie)," kata Wawan seraya membandingkan dengan tunggangannya.
Dari segi performa mesin tidak ada perbedaan dengan tipe 'S', karena KLX150L menggunakan jantung mekanis yang sama yakni mesin 150 cc SOHC 2 klep dengan diameter piston dan langkah 58 mm x 54,4 mm dan masih mengadopsi sistem pengabutan konvensional alias karburator Keihin NCV24.
Mesin ini mampu memproduksi daya 8,6 kW pada putaran 8.000 rpm dengan torsi puncak 12 Nm pada 6.500. Tenaga yang dihasilkan cukup responsif dan cukup galak.
Puas melibas berbagai medan off-road, kini saatnya keluar dan merasakan jalan aspal. Meski menggunakan ban tahu khas motor off-road, KLX150L tetap nyaman dikendarai dan mudah dikendalikan saat tikungan.
Kami pun sampai di sebuah warung di kawasan Puncak untuk menikmati secangkir kopi panas sembari menyaksikan tenggelamnya matahari dan tentunya sambil berbagi pengalaman menarik ketika menunggangi motor dua alam jagoan Kawasaki ini.
(ian)
