Share

BI Ajak Bank Optimalkan Potensi Luar Jawa

Kurniasih Miftakhul Jannah , Okezone · Senin 09 Juni 2014 14:39 WIB
https: img.okezone.com content 2014 06 09 457 996070 y6BkB0oPPj.jpg Ilustrasi: (Foto: Reuters)
A A A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyarankan Industri Perbankan Indonesia mempertimbangkan Financial inclusion dalam meningkatkan asetnya. Apalagi, saat ini perbankan hanya berfokus di pulau Jawa.

Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menyebutkan salah satu cara yang diajukannya adalah dengan menjamah pasar di luar pulau Jawa.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Jika bank ingin meningkatkan asetnya, sekarang potensi masyarakat yang banyak terserap itu di wilayah Jawa saja, kita harus memperluas wilayah yang belum disentuh oleh industri perbankan," ujar Mirza ketika menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Dalam catatannya saat ini jumlah bank di Pulau Jawa sebesar 79 unit. Sementara di Indonesia Timur baru sebanyak 17 hingga 20 unit. "Untuk Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Jawa sudah sebanyak 230 unit, sementara di Indonesia Timur sebanyak 20 hingga 30 unit," ucapnya.

Tantangan Selanjutnya adalah untuk kembangkan financial inclusion. Sejak semester II-2013 BI telah melakukan pengembangan pasar antar bank untuk Surat Utang Negara (SUN) dengan upaya mini Repurchase Agreement (repo) management. Sehingga, bank kecil bisa akses bank besar melalui pasar Repurchase Agreement (Repo).

Masalah sulitnya mendapat dana bank besar, sudah bisa diatasi dengan adanya jaminannya yang membuat bank kecil bisa dapatkan bank besar. "Yang tadinya transaksi Repo sangat kecil sekali, ini juga bantu likuiditas bank kecil," tutupnya.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini