Share

Pemerintah Tak Ubah Target Kemiskinan dan Pengangguran

Kurniasih Miftakhul Jannah , Okezone · Senin 09 Juni 2014 17:46 WIB
https: img.okezone.com content 2014 06 09 20 996206 l3NfyVPCGF.jpg armida Alisjahbana (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA – Pemerintah tak mengubah tingkat kemiskinan dan pengangguran di dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014. Hal tersebut setelah melakukan beberapa simulasi.

Menteri PPN/Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana mengatakan, dalam simulasi mengenai RAPBNP 2014, menghasilkan tingkat pengangguran sama dengan yang diproyeksikan, kemudian dalam simulasi dilakukan penambahan angkatan kerja baru.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Antara lain implikasi dari kebijakan pemberian bantuan siswa miskin (BSM), BSM menyasar kelompok usia muda agar tidak drop out dan terus lanjutkan studinya," tuturnya dalam rapat kerja dengan komisi XI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Dalam simulasi tercatat 1,3 juta penambahan lapangan kerja baru. Kesempatan kerja per 1 persen pertumbuhan ekonomi adalah 230.000, jumlah tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya.

"Terkait dampak rencana pemotongan beberapa K/L, sangat tergantung dari spesifikasi pemotongan belanja K/L, dalam simulasi misalnya, dampak pemotongan KL terasa pada kelompok PKK dan PNPM," ungkapnya.

Dirinya juga mengasumsikan pemotongan tiap-tiap Kementerian/Lembaga (K/L) rata-rata 30 persen. "Dari RAPBNP, perkiraan tingkat kemiskinan berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi di proyeksikan di atas batas target bahkan bisa lebih di atasnya," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam APBN 2014, target penurunan kemiskinan menjadi sebesar 9,0-10,5 persen. Sedangkan, tingkat pengangguran terbuka menjadi 5,7-5,9 persen.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini