JAKARTA – Fit and proper test calon Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) dilakukan hari ini. Hal tersebut untuk memperpanjang jabatan Mirza Adityaswara yang sebelumnya menjabat DGS antar waktu menggantikan Darmin Nasution.
Dalam Fit and proper test-nya, Mirza membawa isu yang sedang marak yaitu masalah ekspor Indonesia yang masih bergantung pada sektor komoditi. Masalah struktural Indonesia saat ini terletak pada ekspor dan energi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Ekspor kita tergantung di sektor komoditi, kalau sekarang China mengurangi batu bara sebagai sumber energinya, kita masih saja ekspor batu bara kita, bisa habis kalau ekspor terus," tuturnya dalam fit and proper tes oleh Komisi XI DPR RI di Gedung DPR/MPR/DPD, Senayan, Jakarta Senin (9/6/2014).
Menurutnya, Indonesia bukan negara penghasil batu bara yang besar. Namun, Indonesia terus mengekspor batu bara yang menyebabkan persediaan akan habis. "Kita bukan produsen batu bara yang besar. Jadi lebih baik batu bara untuk dalam negeri saja," jelasnya.
Dalam sektor riil, Indonesia harus memperjuangkan chief dari ekspor yang berbasis komoditas menjadi ekspor yang berbasis manufacturing.
Di sisi lain, Indonesia juga harus mengembangkan energi lain yang terbarukan sehingga tidak terpatok pada sumber energi BBM. "Energi yang ada harus kembangkan energi lain dari BBM seperti geotermal, gas, dan air, supaya kita punya energi lain," pungkasnya.
(rzy)