BEIRUT - Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah meminta Amerika Serikat (AS) menghentikan dukungannya pada kelompok pemberontak dan mengakui kemenangan Presiden Bashar al-Assad.
Hal ini menyusul keinginan AS untuk terlibat memberikan solusi terhadap krisis yang terjadi di Suriah.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Jika AS ingin terlibat berikan solusi terhadap perang di Suriah, maka mereka harus berhenti mendukung para kelompok pemberontak Suriah dan setuju mengakui kemenangan Assad,” tutur Nasrallah, seperti dilansir Washington Post, Sabtu (7/6/2014).
“Setiap solusi politik harus dimulai dan diakhiri oleh Assad. Siapa pun yang menginginkan solusi politik Suriah harus berbicara dengan Assad,” tambahnya.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Marie Harf. Dia mengatakan, AS tidak membuat kesepakatan dengan Hizbullah dan menolak pendapat bahwa pemilu di Suriah dapat memberikan solusi damai.
AS dan negara Eropa pun justru mengecam penyelenggaraan pemilu Suriah. AS bahkan sempat mengajukan sanksi melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada Assad. Tetapi, sanksi tersebut di veto oleh China dan Rusia. Mereka menolak adanya penggunaan kekuatan militer di Suriah.
Sebagai gantinya, China pun berjanji akan memberikan bantuan kemanusian kepada warga Suriah yang mengungsi di di Lebanon dan negara tetangga lainnya.(ang)
(ade)