Share

Ini Penjelasan Istri Bupati Kampar soal Penganiayaan Warga

Del Fadillah , Sindo TV · Senin 02 Juni 2014 20:15 WIB
https: img.okezone.com content 2014 06 02 340 993044 Seknj9PLHS.jpg Nurasmi dirawat di RSU Arifin Achmad Pekanbaru (Banda Haruddin/Okezone)
A A A

PEKANBARU – Eva Yuliani, istri Bupati Kampar Jefri Noer, membantah tudingan penganiayaan terhadap pasangan suami istri, Jamal dan Nur Asmi. Kendati begitu, Eva mengakui jika ajudan suaminya menunjukkan senjata api ke arah pasutri tersebut karena dalam keadaan terpaksa.

Menyikapi pemberitaan yang menyebut dirinya melakukan penganiayaan, Eva Yuliani pun menggelar konferensi pers di Balai Bupati Kampar hari ini.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Eva menceritakan, ia dan suami beserta ajudan sang suami, semula mendatangi lokasi yang akan dibangun sebuah pabrik kelapa sawit. Sesampainya di sana, rombongan dihadang oleh pasang suami istri menggunakan parang. Belakangan diketahui, pasangan suami istri itu adalah Jamal dan Nurasmi.

Melihat hal itu, ajudan Jefri bernama Feri langsung turun tangan dengan mengeluarkan senjata api. Eva pun bersikukuh, aksi tersebut hanya untuk menakut-nakuti Jamal dan istrinya. “Senjata api itu hanya untuk menakuti orang itu saja,” aku Eva, Senin (2/6/2014).

Feri yang turut hadir dalam konferensi pers, mengamini keterangan Eva. “Karena mereka membawa parang, saya mengarahkan senjata api ke atas dan meminta Jamal menyerahkan parang itu,” tambah Feri.

Sementara itu, Eva meminta Jamal dan Nurasmi segera meminta maaf atas pernyataan yang mereka sampaikan dalam waktu 2x24 jam. Pihaknya akan membuat laporan pencemaran nama baik, jika permintaan maaf tidak segera disampaikan.

Keterangan yang disampaikan oleh Eva dan ajudan suaminya bertolak belakang dengan pengakuan Nurasmi. Wanita itu mengaku dianiaya oleh Eva dan ajudan Bupati, serta ditodong pistol. Nurasmi mengaku trauma dan kini dirawat di RSU Arifin Achmad Pekanbaru.

Menurut Nurasmi, kejadian itu berlangsung saat ia dan suaminya berada di kebun mereka di Pulau Birandang, Kecamatan Kampar Timur, pada Minggu kemarin. Pasutri itu dituding menyerobot lahan seluas satu hektare yang diklaim sebagai milik Bupati.

Sementara Nurasmi bersikeras lahan tersebut miliknya dan ia mengaku dapat menunjukkan surat bukti kepemilikan. Kasus dugaan penganiayaan itu tengah diselidiki oleh Polres Kampar. Polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut kendati sudah memeriksa saksi korban.

(ris)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini