JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meluncurkan buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) edisi ke 22 dengan tema "Memperkuat stabilitas sistem keuangan di Tengah Ketidakseimbangan Eksternal".
KSK tahun ke 11 ini berisikan mengenai kebijakan-kebijakan makroprudensial.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Gubenur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, buku ini berisi kajian evaluasi dari potensi risiko dalam makroprudensial. Kebijakan makroprudensial adalah kebijakan untuk mengatur dan mengawasi sistem keuangan dalam rangka mencegah dan mengurangi resiko sistemik.
"Kebijakan ini juga mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas serta meningkatkan akses dan efisiensi sistem keuangan," katanya di Gedung BI, Senin (19/5/2014).
Menurutnya, makroprudensial lebih mengarah kepada analisis perkembangan individu lembaga keuangan sedangkan Mikroprudensial lebih mengaraj kepada analisis sistem keuangan secara keseluruhan sampai kumpulan dari individu lembaga keuangan. Kewenangan BI terkait Kebijakan Makroprudensial tersirat di UU OJK yaitu pasal 7 dan pasal 40.
"Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi yang berkualitas bagi kita semua dalam memandang pergerakan stabilitas keuangan yang terjadi di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makro Prudensial mengungkapkan buku baru KSK ini merupakan lanjutan dari kajian yang disusun secara semesteran, namun berbeda dari KSK sebelumnya. KSK kali ini diawali dengan terpisahnya mikroprudensial dan makroprudensial.
(rzk)