Perubahan nozzle pada mobil LCGC dilakukan dengan cara mengecilkan mulut tangki penyimpanan bahan bakar untuk mobil yang dibanderol Rp100 juta ini. Sehingga hanya bisa diisi dengan nozzle pengisian bahan bakar non subsidi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurut Ketua Umum Gaikindo, Sudirman MR, pihaknya sangat mendukung apapun keputusan Pemerintah. Produsen siap mengganti nozzle mobil LCGC yang sesuai dengan arahan Pemerintah.
"Apapun keinginan pemerintah kita ikuti, nah sekarang prosesnya kapan berlaku itu menunggu kesiapan Pertamina. Karena Pertamina harus mengganti nozzle premium juga," ujar Sudirman MR di Sunter, Jakarta Utara, Rabu (30/4/2014).
"Yang saya dengar dari Karen Agustiawa, Direktur Utama Pertamina, SPBU di seluruh Indonesia ada 5.400. Dan yang dimiliki Pertamina hanya 78 unit, dan sisanya milik swasta. Jadi untuk itu harus menunggu SKK Migas, dan itu sedang digodok," tambah Sudirman.
Lebih lanjut Sudirman mengatakan, masih harus ada maping atau pemetaan terlebih dahulu. Selain itu perlu kesiapan dari pihak ATPM sendiri untuk mengganti nozzle tersebut, maka dibutuhkan waktu untuk menjalankan peraturan tersebut.
"Kami butuh waktu sekira tiga sampai enam bulan dari tanggal peraturan tersebut dikeluarkan, karena memang harus ada persiapan tentang pergantian nozzle ini," pungkas pria yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor (ADM) ini.
(zwr)
