Share

Seks Pilihan Terakhir Atasi Stres?

Helmi Ade Saputra, Jurnalis · Selasa 15 April 2014 03:22 WIB
$detail['images_title']
Mesra dengan pasangan (Foto: Prevention)

SETIAP orang berisiko untuk mengalami stres, baik akibat tekanan pekerjaan maupun masalah kehidupan lainnya. Lantas, bagaimana cara Anda mengatasi stres?

Banyak orang beralih ke makanan, minuman, atau berolahraga untuk merasa lebih nyaman atau meredakan stres. Tetapi, berhubungan seksual sebenarnya dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk beristirahat dan bersantai. Masalahnya adalah seks sering menjadi pilihan terakhir untuk mengatasi stres.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Di antara tuntutan pekerjaan, masalah keluarga dan banyak tuntutan hidup lainnya, seks sering menjadi pilihan terakhir dari seseorang untuk mengatasi stres. Bahkan ketika pasangan yang mengalami stres, mereka sering lelah secara fisik dan cemas, pada akhirnya seks adalah hal terakhir dalam pikiran mereka.

Lebih lanjut, sebagaimana dilansir Prevention, stres juga nampaknya memengaruhi pria dan wanita secara berbeda. Ketika dihadapkan pada stres, pria cenderung ingin melarikan diri dari situasi, misalnya menyendiri di suatu tempat atau bermain video game favorit. Selain itu, kebanyakan pria melepaskan stres dengan beberapa jenis aktivitas fisik, seperti olahraga atau aktivitas seksual.

Di sisi lain, wanita lebih tertarik untuk berlama-lama duduk di sofa atau mendekatkan diri dengan keluarga mereka. Terkadang ketika stres, wanita juga memilih berkumpul dengan teman-teman untuk berbagi pengalaman. Tetapi, apa pun kenyamanan yang dipilih oleh wanita, seks adalah hal terakhir di pikiran wanita setelah fisik dan emosional terkuras.

Tetapi, kondisinya tidak selalu demikian. Misalnya, pria sering menggunakan seks sebagai cara untuk meredakan stres, tetapi di sisi lain stres bisa membuat pria enggan berhubungan seksual. Misalnya, jika seorang pria khawatir tentang pekerjaan atau situasi keuangannya, kebanyakan dari mereka akan menarik diri dari seks. Mengapa demikian?

Banyak kalangan pria mendefinisikan maskulinitas sebagai kemampuan dalam mengurus keluarga. Jika seorang pria merasa gagal dalam hal tersebut dan seks sebagai pilihan terakhir, maka dampak negatifnya sering terlihat di kamar tidur.

(tty)