MAKASSAR - Ketua Panwaslu Kota Makassar, Amir Ilyas mendapat bogem mentah dari Said, Ketua KPPS Bangkala Kecamatan Manggala di TPS 5, Manggala Makassar. Insiden itu terjadi sekira pukul 20.30 Wita Rabu (8/4/2014) malam.
"Saya meminta formulir C1, dia tidak mau kasih dengan alasan capek. Saya tetap minta karena dibutuhkan. Dia malah marah dan memukul ke arah mata kiri Saya. Bahkan Ade, salah seorang staf Panwaslu Makassar sempat ditendang, salah satu tulang rusuknya patas,"urai Amir Ilyas kepada Okezone.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Saat ini Amir mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Grestelina Makassar. Amir mengaku darah sempat keluar dari kening dekat mata sebelah kirinya. Jika membuka mata penglihatannya sedikit gelap dan merasakan pusing luar biasa.
"Saya minta pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku. Petugas KPPS harusnya tidak berlaku demikian sebagai penyelenggara pemilu,"tegasnya.
Saat ini Ketua KPPS Bangkala sudah diamankan di Mapolrestabes Makassar. Aparat kepolisian membawa pelaku beberapa saat setelah kejadian.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi membenarkan kejadian ini,
Menurutnya, pemukulan terhadap Ketua Panwaslu Makassar terjadi keributan di TPS 5, Kecamatan Manggala. Sebelum kejadian, sempat terjadi keributan Petugas KPPS dengan petugas Panwaslu Kecamatan Manggala.
"Kami akan menyelidiki lebih lanjut motif kasus ini. begitu juga insiden petugas panwaslu Kecamatan Manggala dengan Said," tegas Endi.
Di lain pihak mantan Ketua KPU Makassar Nurmal Idrus mengaku sangat menyesalkan kejadian ini. Menurutnya, Ketua KPU Makassar harus bertanggungjawab atas kejadian ini.
"Saya ditelefon Amir (Ketua Panwaslu) katanya dipukul. Ini tidak bisa dibiarkan. Jangan sampai kejadian seperti ini berulang di masa mendatang. Harusnya KPU mengantisipasinya sebagai penyelenggara," pungkas Nurmal.
(put)