Share

Kebijakan Subsidi Tetap Terganjal Penguatan Rupiah

Petrus Paulus Lelyemin , Okezone · Senin 07 April 2014 13:22 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 07 20 966536 fVCmcyDgIm.jpg Chatib Basri (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Upaya pemerintah terkait perubahan sistem subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional, dari subsidi terhadap besaran harga ke subsidi tetap atau pada volume barang, hingga kini masih belum terealisasi.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengungkapkan, hingga saat ini pemerintah masih membahas segala kemungkinan terbaik dalam menyiasati persoalan subsidi yang terus menggerogoti aspek fiskal ekonomi nasional.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kita masih membahas mana yang tepat. Karena subsidi tetap juga khawatirnya tidak maksimal perolehannya di tengah penguatan nilai tukar Rupiah," tutur Chatib ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (7/4/2014).

Dia menjelaskan, tren penguatan Rupiah secara rutin dipantau pengaruhnya terhadap besaran subsidi yang kini dipatok pada APBN 2014 kurang lebih mencapai Rp211 triliun.

"Kalau rupiahnya terus menguat ini kan akan memberikan pengaruh terhadap besaran subsidi kita. Subsidi tetap kalau diterapin saat penguatan ini tidak akan memberikan pengaruh yang besar juga," terangnya.

Dia menegaskan pihaknya sampai saat ini masih terus membahas segala kemungkinan kebijakan terkait penanggulangan persoalan subsidi. "Dalam APBN-P 2014 belum ada. Nanti kita lihat," tandasnya.

Chatib juga kembali menegaskan, pihaknya sampai saat ini belum berniat menaikan besaran harga BBM pasca pemilu nanti. Hal tersebut ditegaskan Chatib menyusul beberapa pemberitaan yang menyatakan pemerintah akan menaikan harga BBM dalam waktu dekat ini.

"Saya tegaskan kembali, jangan di rule out kemungkinannya," tukasnya.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini