JAKARTA - Pemerintah terus melakukan kebijakan untuk menjaga agar konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tidak dapat dimonitoring dan tidak jebol pada tahun ini. Banyak hal dilakukan seperti penggunaan RFID dan pembelian non-cash kembali digemborkan dengan menggandeng perbankan.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyatakan belum diajak pemerintah untuk menerapkan pembelian BBM dengan sistem non-cash.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Belum, kita belum (diajak pemerintah), kayanya belum jalan," ucap Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja saat acara Asiamoney 25th Anniversary Roundtable Discussion Awards Dinner di Hotel Hyatt, Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Menurut Jahja, yang sudah berjalan malah penerapan RFID yang dipasang di kendaraan namun belum dapat dilakukan secara operasional.
"Kayanya yang sudah yang dipasang di mesin di mobilnya (RFID). Tapi Link ke kartunya belum," imbuhnya.
Jahja mengungkapkan, pihak BCA sebenarnya sudah memiliki program pembelian BBM dengan cara non-cash yakni melalui program Flazz Card. Program ini bekerja sama dengan pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan saat ini sudah berjalan.
"Kan di SPBU sudah bisa pakai card. Itu Flazz, bisa pakai itu masyarakat," pungkasnya.
(rzy)