Kali ini, Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberikan kesempatan kepada Okezone, buat menjajal ketangguhan low MPV, Ertiga. Suzuki Ertiga memang bukanlah model terbaru, dan beberapa kali tim redaksi juga sudah berkesempatan merasakan performa Ertiga.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Ertiga dipilih buat ‘disiksa’ menuju Yogyakarta pulang pergi, dengan jarak tempuh hampir 1.000 kilometer lebih. Okezone menggeber tipe GX, dengan transmisi matik. Memang tipe ini bukanlah yang tertinggi dari Ertiga, tapi Ertiga GX termasuk salah satu yang memiliki angka penjualan cukup tinggi.
Sebelum masuk ke pembahasan performa, penguji akan lebih dulu menyentuh sisi interior dengan kelengkapan yang ada di dalamnya. Jok tipe ini masih berbahan kain, dengan jok yang nyaman menyapa badan. Instrumen pada panel indikator bisa dibilang lengkap, tersedia tachometer, speedometer, rata-rata konsumsi bahan bakar, temperatur suhu, posisi persneling, inidkator suhu mesin dan indikator bahan bakar.
Head unit double DIN, dengan kapabilitas radio, CD, USB, lalu batang kemudi sudah dilengkapi dengan kontrol audio. Model ini sudah dilengkapi dengan dual airbag di sisi depan. Bagian depan penumpang juga tersedia cup holder di depan dashboard. Beberapa kompartemen buat menaruh barang ada di sisi depan, memudahkan pengendara atau penumpang meletakan barang penting.
Baris kedua sudah dilengkapi dengan AC double blower, tentunya ini bisa menambah kenyamanan berkendara, bila mobil terisi penumpang penuh.
Memulai perjalanan dari Jakarta menuju Bandung, Jawa Barat, Okezone memacu Ertiga ini di jalur tol Cikampek, sampai Purbaleunyi. Perjalanan relatif lancar tanpa kendala, meski cuaca hujan deras. Nyala lampu depan dalam batas wajar, dan sesuai dengan kebutuhan pengemudi.
Jalur selatan memiliki kontur berliku plus tanjakan serta turunan tajam. Lepas Cileunyi lanjut ke Cicalengka dan Nagreg, dan diteruskan ke arah Garut lalu menuju Malangbong, Ciamis, Banjar, Karang Pucung, Lumbir, Banyumas, Buntu. Kebumen, Purworejo, Wates, Kulon Progo sampai ke Yogyakarta.
Melibas jalur selatan membutuhkan kondisi fisik yang fit dan juga kendaraan yang prima. Ertiga mampu menjawabnya, dengan mengandalkan mesin 1.4-liter VVT sempat silinder dengan fitur fitur Multi Point Injection (MPI) dan DOHC. Daya mencapai 95 HP pada 6.000 RPM dan torsi maksimum sebesar 130 Nm pada 4.000 rpm, dengan transmksi otomatis 4-speed.
Tenaga besar ini dibutuhkan buat melakukan overtaking kendaraan lain, meski dalam posisi jalan tanjakan. Okezone tidak mencari kecepatan tertinggi, dengan hanya mengambil rata-rata 80 km/jam. Konsumsi bahan bakar yang diminta ada di angka 13,8 km/jam. Terbilang irit untuk pemakaian perjalanan luar kota.
Bodi yang aerodinamis, plus body monococoque dengan suspensi depan MacPherson Strut With Coil Spring dan suspensi belakang Torsion Beam With Coil Spring, mobil minim gejala limbung saat diajak bermanuver cepat menghindari lubang atau saat menyalip kendaraan lain.
Kesimpulannya, Ertiga mewakili kebutuhan keluarga yang mencari kendaraan multifungsi tujuh penumpang, dengan kapasitas mesin cukup besar dan efisiensi bahan bakar yang terbilang irit.
(zwr)
